Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi V Carlusa menyatakan Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo rawan peredaran uang palsu (Upal).
"Kabupaten Bungo dan Tebo paling rawan beredarnya uang palsu. Apalagi di daerah Kecamatan Rimbo Bujang (Tebo) yang merupakan wilayah Transmigrasi, paling banyak kami temukan," kata Carlusa di Jambi, Rabu.
Carlusa mengimbau masyarakat agar selalu waspada peredaran uang palsu di lingkungan masing-masing, terutama bagi pedagang saat malam hari yang penerangan ruangannya sangat minim.
"Malam hari biasanya modusnya, oknum itu beli rokok dengan pecahan Rp100 ribu, dengan begitu dia dapat uang kembalian asli dan dia memberikan uang palsu kepada pedagang," katanya.
Carlusa mengatakan untuk mengantisipasi beredar luasnya uang palsu di masyarakat, pihaknya telah melakukan beberapa cara, seperti memberikan edukasi kepada perbankan maupun masyarakat umum.
"Masyarakat umum bisa kalangan perguruan tinggi dan pelajar termasuk guru-gurunya, kami berikan tips mengenai bagaimana mengetahui atau ciri-ciri keaslian uang rupiah," kata Carlusa.
Dia juga mengatakan, dengan semakin banyaknya pemberian edukasi oleh pihak Bank Indonesia kepada masyarakat, diharapkan dapat menekan angka peredaran uang palsu tersebut.
"Kami harapkan tingkat pemahaman masyarakat terhadap keaslian uang rupiah semakin meningkat sehingga dapat menekan beredarnya uang palsu khususnya dikalangan masyarakat bawah," katanya menambahkan. (Ant)