Sorong (ANTARA Jambi) - Ramlah (36) nekat memasukkan jenazah bayinya
ke koper pakaian dan berencana membawanya ke Makassar dengan menumpang
pesawat dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong, Papua Barat, Senin
(8/8), karena tidak punya uang untuk membayar biaya kargo pengiriman
jenazah.
Namun upaya itu ketahuan saat petugas bandara dan
polisi memeriksa koper pakaian berisi jenazah bayi laki-laki Ramlah,
yang lahir prematur dan langsung meninggal dunia di Rumah Sakit Umum
Daerah Sorong pada Minggu (7/8).
Petugas kemudian membantu
menerbangkan jenazah bayi Ramlah ke Makassar untuk dimakamkan. Jenazah
bayi itu diterbangkan ke Makassar menggunakan pesawat Sriwijaya dari
Bandara Domine Eduard Osok Sorong pada Selasa pukul 07.00 WIT.
Kepala Urusan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sorong Kota Iptu Muhadi
mengatakan jenazah bayi tersebut diterbangkan ke Makassar dengan bantuan
berbagai pihak, terutama kerukunan warga Sulawesi, karena orangtuanya
tidak mampu membayar biaya kargo jenazah dari Papua.
"Hasil pemeriksaan pihak kepolisian tidak ada unsur pidana dalam
penemuan jenazah bayi tersebut. Faktor ekonomi membuat orangtua bayi itu
nekat memasukkan jenazahnya ke dalam koper pakaian untuk dimakamkan di
Makassar," katanya.
Ia menuturkan orangtua bayi itu akan memakamkan jenazahnya di kampung
halaman mereka di Makassar, tapi karena tidak punya cukup uang untuk
membayar biaya pengiriman jenazah mereka memasukkannya ke koper pakaian
dan berencana membawanya naik pesawat.
"Ayah korban juga tidak
memahami administrasi cara pengiriman jenazah serta tidak memiliki uang
Rp16 juta yang diminta oleh jasa pengiriman," kata dia.
Orangtua nekat masukkan jenazah bayi ke koper karena tak bisa bayar kargo
Selasa, 9 Agustus 2016 13:34 WIB
......Hasil pemeriksaan pihak kepolisian tidak ada unsur pidana dalam penemuan jenazah bayi tersebut......