Jambi (ANTARA Jambi) - Aksi ratusan warga muslim Provinsi Jambi yang dipusatkan di Tugu Juang Simpang III Sipin, Kota Jambi, Jumat, berjalan damai.
"Aksi damai ini tidak ada motif politik, tapi ini murni membela Al Quran dengan etika Islam," kata Ustad Hasbullah Akhmad.
Hasbullah mengatakan seseorang yang telah melakukan penistaan agama tidak perlu dilindungi. Presiden katanya harus menindak tegas.
Ustadz Misbahul Hattan yang juga pimpinan salah satu pondok pesantren di Jambi dalam orasinya, mengatakan aksi ini bukan bentuk menolak perbedaan.
Aksi damai tersebut diikuti ratusan massa, mulai dari mahasiswa, FPI dan organisasi islam lainnya. Aksi itu juga diikuti kaum perempuan dan anak-anak. Pengunjuk rasa tak henti-hentinya meneriakan takbir dan ditutup dengan doa bersama.
Koordinator Aksi Ustdaz Nurung mengatakan, akibat tingkah laku Gubernur DKI Jakarta Ahok, maka banyak elemen masyarakat menjadi tersinggung. Hal tersebut semakin diperparah dengan lambatnya proses penyidikan oleh penegak hukum.
Sebab itu massa yang menamakan Aliansi Umat Islam Jambi itu mendesak Presiden Joko Widodo agar jangan menghalang-halangi atau melindungi seseorang secara istimewa, termasuk Ahok
"Kita juga minta Polri selaku penegak hukum untuk bisa benar-benar menerapkan prinsip yang sesuai dengan pernyataan Kapolri. Jalankan proses hukum kepada Ahok sesuai ketentuan yang berlaku," kata Nurung.
Disela-sela aksi Nurung juga mengimbau kepada umat Islam dan masyarakat Jambi khususnya untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Jangan mudah termakan provokasi dan fitnah oleh pihak-pihak yang ingin membuat gaduh, kita harus mendukung penegak hukum demi kesatuan NKRI," tegasnya.
Aksi demo Ahok bukan hanya digelar di pusat Kota Jambi saja, beberapa kabupaten di Jambi seperti Kerinci, Merangin dan Bungo juga menggelar aksi serupa. Bahkan Bupati dan Wakil Bupati Bungo (Mashuri-Safrudin Dwi Aprianto) juga ikut aksi damai dengan turun ke jalan.(Ant)