Pengembangan jalur transportasi laut di kawasan barat Indonesia itu menjadi bagian dari proyek tol laut yang tengah digenjot pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Kami harap bisa mulai tahun depan, sekarang kami finalisasi pembicaraannya," kata Luhut yang ditemui di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Jumat.
Pembahasan mengenai rencana pengembangan itu dilakukan dengan mengundang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Menurut Luhut, pengembangan kawasan tersebut meliput pendalaman alur laut hingga pengembangan kapasitas pelabuhan sekitar.
"Jadi sebagian laut ada yang perlu didalami di situ. Karena mungkin ada yang dalamnya baru 12 meter padahal perlu sampai 18 meter atau 20 meter (dalamnya)," ujarnya.
Mantan Menko Polhukam itu menjelaskan selama ini biaya logistik untuk komoditas dan barang dari kawasan timur Sumatera seperti Riau cukup tinggi.
Pasalnya, komoditas harus dibawa ke Pelabuhan Teluk Bayur, Sumatera Utara, sehingga ongkosnya menjadi lebih mahal.
"Jadi sudah ada pelabuhannya, hanya saja ingin dibesarkan (kapasitasnya) karena sebelumnya barang dibawa ke Teluk Bayur jadi cost lebih mahal. Padahal kalau dia di situ, bisa langsung ke pelabuhan sehingga biayanya lebih murah," katanya.
Pembahasan awal mengenai pengembangan alur transportasi laut di timur Sumatera itu sebelumnya telah dilakukan dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) /Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil pada awal Agustus lalu.