Jakarta (ANTARA Jambi) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
mengatakan sebagai negara agraris, pemerintah Indonesia memiliki
cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun
2045, sehingga harus segera menciptakan swasembada pangan, demi
ketahanan nasional.
"Bangsa Indonesia diuntungkan sebagai negara agraris yang berada
di garis ekuator, karena memiliki potensi melimpah dan didukung dengan
kondisi geografis baik di bidang pertanian, perkebunan, perikanan,
peternakan dan lainnya," kata Panglima TNI saat Rapat Kerja Nasional
Pembangunan Pertanian Tahun 2017, yang mengangkat tema Bangun Lahan
Tidur Untuk Meningkatkan Ekspor Dengan Pembangunan Infrastruktur
Pertanian, di Jakarta, Kamis.
Menurut Nurmantyo, setiap hari kurang lebih 41 ribu anak meninggal
dunia, dan dalam setahun sekitar 15 juta anak meninggal dunia akibat
kelaparan, kemiskinan dan gizi buruk.
"Hal ini menunjukkan bahwa saat ini kondisi dunia sangat kritis terhadap ketersediaan pangan," ucapnya.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa ledakan jumlah penduduk yang
meningkat tajam, dan pada tahun 2017 diprediksi jumlah penduduk dunia
akan mencapai angka delapan miliar. Sedangkan menurut para peneliti,
populasi ideal penduduk dunia sekitar 3-4 miliar untuk dapat hidup
dengan layak, namun realitasnya saat ini jumlah penduduk dunia sudah
overload.
"Bila populasi penduduk tersebut tidak bisa diimbangi
dengan ketersediaan pangan, maka akan memicu krisis dan inilah ancaman
yang akan dihadapi penduduk dunia. Ancaman krisis pangan dan energi
mampu memicu berbagai potensi konflik baru antar negara di masa
mendatang," jelas Gatot.
Panglima TNI memaparkan bahwa jumlah penduduk dunia saat mengalami
krisis energi pada 2043 mencapai sekitar 12,3 miliar jiwa, yang berarti
hampir empat kali lipat populasi ideal penduduk bumi, dimana 9,8 miliar
berada diluar ekuator dan hanya 2,5 miliar penduduk yang tinggal di
garis ekuator.
"Ke depan konflik di dunia akan mengalami perubahan, hal tersebut
dipicu oleh energi fosil akan habis pada 2043 dan hanya bisa digantikan
dengan energi alternatif (energi hayati) yang bisa hidup sepanjang tahun
dan hal itu hanya ada di wilayah ekuator yaitu Amerika Latin, Afrika
Tengah dan Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia," jelas
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Panglima TNI : Indonesia harus ciptakan swasembada pangan
Jumat, 6 Januari 2017 7:47 WIB