Jambi, Antarajambi.com - Kegiatan permainan tradisional lompat tali yang melibatkan 4.000 siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Jambi memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) untuk peserta terbanyak.
Permainan tradisional lompat tali itu dilakukan oleh 4.000 anak-anak di sepanjang Jalan Zainir Haviz Kotabaru Kota Jambi, Sabtu. Sedangkan penghargaan rekor Muri diserahkan Senior Manager Muri Indonesia Yusuf Ngadri kepada Wali Kota Jambi Syarif Fasha.
Senior Manager Muri Indonesia Yusuf Ngadri mengatakan, permainan lompat tali itu terpilih penghargaan rekor Muri dengan peserta tebanyak dari anak-anak usia dini. Â
"Ini rekor baru untuk permainan lompat tali karet atau yang kita kenal dengan permainan 'yeye' dengan peserta terbanyak. Ini banyak sekali anak Paud yang bermain bersama," katanya.
Pada perkembangan teknologi dan informasi sekarang ini menurutnya, anak-anak usia dini lebih banyak fokus bermain dengan gawai (gadget) yang mempunyai dampak negatif lebih kepada individualis.
Sehingga kata dia, budaya permainan tradisional lompat tali perlu digelorakan kembali karena mempunyai keunggulan dalam bidang kerja sama dan sportifitas. Disamping itu juga dapat menggerakan saraf motorik anak.
"Permainan trasidonal seperti lompat tali ini sangat diperlukan untuk anak-anak, karena kebanyakan permainan anak sekarang relatif individual sehingga nantinya akan berdampak pada kurangnya sosialisasi anak," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, permainan tradisional sudah banyak ditinggalkan oleh anak-anak pada masa sekarang ini karena pesatnya perkembangan teknologi.
Sehingga melalui permainan tradisional lompat tali di Kota Jambi ini yang berhasil meraih penghargaan Muri, perlu digelorakan kepada anak-anak di lembaga pendidikan anak usia dini di wilayahnya.
"Permainan tradisional ini sangat perlu karena mempunyai dampak positifnya, yakni untuk tumbuh kembang anak. Di samping itu juga permainnya penuh kerja sama antar sesama anak," katanya menambahkan.