Jakarta (Antaranews Jambi) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Agum Gumelar mengatakan spirit Asian Games 2018 membawa hawa positif bagi bangsa Indonesia.
"Olahraga itu punya spirit untuk mempersatukan dan menciptakan jiwa persatuan, di samping tentunya untuk meraih prestasi," kata Agum dikutip dari siaran pers di Jakarta, Kamis.
Ketua Umum Pepabri ini menilai Asian Games menjadi titik pemersatu di tengah hangatnya suhu politik menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Agum berharap sukses Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games sekaligus meraih prestasi yang menumbuhkan kebanggaan bersama dapat menjadi motivasi untuk mewujudkan Pileg dan Pilpres 2019 yang damai.
Agum mengakui saat ini ada kelompok yang menyerang sekaligus mengeksploitasi kelemahan-kelemahan Pemerintah. Namun, menurut dia itu hal yang wajar dalam sebuah proses demokrasi.
"Pro dan kontra terhadap pemerintah di negara demokrasi seperti ini adalah hal yang wajar. Namun, jangan ketidaksukaan kepada pemerintah itu lalu disalurkan dengan mendukung gerakan radikal," ujarnya.
Mantan Gubernur Lemhannas ini menegaskan, gerakan radikal yang ingin mengubah negara atau mengganti Pancasila dengan paham lain harus dilawan bersama-sama.
"Kalau ada kekuatan yang ingin mengubah Pancasila, ingin mengubah NKRI dengan negara yang berafiliasi paham ini, paham itu, kita harus bereaksi untuk membela Pancasila dan NKRI. Itu hukumnya wajib," katanya.
Baca juga: Keberhasilan Asian Games 2018 mentahkan pandangan kelompok radikal
"Olahraga itu punya spirit untuk mempersatukan dan menciptakan jiwa persatuan, di samping tentunya untuk meraih prestasi," kata Agum dikutip dari siaran pers di Jakarta, Kamis.
Ketua Umum Pepabri ini menilai Asian Games menjadi titik pemersatu di tengah hangatnya suhu politik menjelang pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Agum berharap sukses Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games sekaligus meraih prestasi yang menumbuhkan kebanggaan bersama dapat menjadi motivasi untuk mewujudkan Pileg dan Pilpres 2019 yang damai.
Agum mengakui saat ini ada kelompok yang menyerang sekaligus mengeksploitasi kelemahan-kelemahan Pemerintah. Namun, menurut dia itu hal yang wajar dalam sebuah proses demokrasi.
"Pro dan kontra terhadap pemerintah di negara demokrasi seperti ini adalah hal yang wajar. Namun, jangan ketidaksukaan kepada pemerintah itu lalu disalurkan dengan mendukung gerakan radikal," ujarnya.
Mantan Gubernur Lemhannas ini menegaskan, gerakan radikal yang ingin mengubah negara atau mengganti Pancasila dengan paham lain harus dilawan bersama-sama.
"Kalau ada kekuatan yang ingin mengubah Pancasila, ingin mengubah NKRI dengan negara yang berafiliasi paham ini, paham itu, kita harus bereaksi untuk membela Pancasila dan NKRI. Itu hukumnya wajib," katanya.
Baca juga: Keberhasilan Asian Games 2018 mentahkan pandangan kelompok radikal