Dalam pesan melalui video dalam peringatan hari jadi Perum LKBN ANTARA ke-81 pada 13 Desember 2018, Rudiantara mengatakan peran yang diberikan kantor berita Indonesia selama ini dalam sangat besar.
"Banyak peran dan hasil yang sudah diberikan ANTARA ke Republik, saat ini dinamika informasi menjadi berubah luar biasa, platform digital ada dimana-mana, ANTARA harus menyesuaikan perubahan yang terjadi," katanya.
Perum LKBN Antara didirikan pada 13 Desember 1937 oleh empat putra terbaik bangsa yaitu Adam Malik, Soemanang, AM Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena.
Sebagai Kantor Berita Perjuangan, ANTARA menjadi media alternatif perjuangan melawan penjajah hingga penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.
Selanjutnya, ANTARA tetap mengawal kemerdekaan melalui fungsinya sebagai pers yang mendidik, mencerahkan, memberdayakan masyrakat luas dengan jurnalisme positif.
Di masa pembangunan dan reformasi, ANTARA mengawal demokrasi.
Pada tahun 2007, ANTARA menjadi BUMN berstatus Perum berdasar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 40/2007 dengan mengembangkan jaringan digital dengan membangun 34 portal biro daerah melalui sistem konvergensi.
ANTARA menjaga citra Republik dengan menjangkau daerah perbatasan dan terdepan.
ANTARA juga menjadi duta informasi di jagat raya melalui diseminasi informasi "soft power" agar masyarakat dunia agar mengenal Nusantara, dengan tekad menjadi kantor berita multimedia berkelas dunia melalui jaringan informasi luar negeri dari Kualalumpur (Malaysia), Beijing (China), London (Inggris), hingga Kairo (Mesir).