Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan belum ada WNI yang terjangkit virus korona tipe baru, yang berasal dari Kota Wuhan di China.
Menlu terus melakukan komunikasi dengan Dubes RI di Beijing mengenai penyebaran virus dan keberadaan WNI di China.
Di Wuhan dan sekitarnya terdapat 428 WNI yang sebagian besar adalah mahasiswa. Sementara di Beijing terdapat 1.280 WNI dan di Shanghai terdapat 849 WNI.
Menurut Menlu, sekitar 90 persen mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Wuhan sudah kembali ke Tanah Air karena libur Tahun Baru Imlek sampai pertengahan Februari mendatang.
“KBRI juga sudah mendapat data kapan mereka masuk kuliah dan sudah berkoordinasi dengan universitas-universitas di sana,” tutur Retno.
Pada 15 Januari 2020, KBRI Beijing mengeluarkan imbauan kepada WNI di China untuk mewaspadai penyakit radang paru-paru atau pneumonia berat yang mewabah di Wuhan, Provinsi Hubei.
KBRI mengingatkan WNI yang berada di Wuhan, atau sedang melakukan perjalanan ke Wuhan, agar selalu memperhatikan kondisi kesehatan dan segera melakukan konsultasi medis apabila merasa tidak sehat dan menunjukkan gejala-gejala seperti demam, batuk, dan sulit bernapas.
WNI juga diimbau tidak melakukan kontak dengan hewan hidup, termasuk unggas dan burung, serta menghindari konsumsi daging mentah dan kurang matang.
Selain itu, WNI diminta menghindari berkunjung ke pasar ikan atau makanan hasil laut.
Hingga Rabu (22/1), jumlah korban meninggal akibat virus baru semacam flu ini bertambah menjadi 17 orang dengan lebih dari 540 kasus terkonfirmasi.
Jenis virus korona yang sebelumnya tak diketahui diyakini berasal dari pasar ikan di pusat Kota Wuhan. Virus ini telah menyebar ke kota-kota China termasuk Beijing dan Shanghai, serta Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Macau.
Baca juga: Bandara Bali antisipasi penyebaran virus Corona
Baca juga: Transportasi umum Wuhan ditutup jelang penetapan status darurat global