Jakarta (ANTARA) - Tiga operator China, China Mobile, China Telecom, dan China Unicom telah menggelar konferensi pers online untuk bersama-sama merilis fitur Pesan 5G (5G Messages).
Layanan pesan 5G merupakan peningkatan dari layanan pesan singkat (SMS) dasar. Untuk pengguna individu, "Pesan 5G" akan menerabas batas panjang setiap pesan dalam SMS tradisional.
Ini juga mendukung berbagai format media, termasuk teks, gambar, audio, video, emotikon, dan kontak, menurut GizChina dalam laporannya, dikutip Kamis.
Fitur itu mendukung pesan online dan pesan offline, dan dapat menyediakan pengguna dengan laporan status pesan dan manajemen riwayat.
Selain itu, "Pesan 5G" menghadirkan mode interaksi manusia-komputer yang baru. Di jendela ini, pengguna dapat menyelesaikan pengalaman layanan satu atap seperti pencarian layanan, penemuan, interaksi, dan pembayaran.
Perwakilan dari 11 perusahaan termasuk Huawei, Samsung, dan Xiaomi adalah bagian dari acara online tersebut. Perusahaan lain termasuk Vivo, OPPO, ZTE, Samsung, Lenovo, dan Meizu.
Perusahaan-perusahaan ini semuanya positif merespons fitur ini.
Menurut Huawei, mereka akan memulai pengujian fitur ini 10 April. Huawei juga berharap untuk merilis secara komersial "Pesan 5G" pada Juni 2020.
ZTE juga mengatakan bahwa baru-baru ini telah membantu China Mobile untuk berhasil meluncurkan pengujian pertama "Pesan 5G" berdasarkan standar GSMA UP2.4 di Hangzhou.
Menurut ZTE, ini menandai akan dimulainya untuk komersialisasi "Pesan 5G" di China. Komersialisasi "Pesan 5G" akan berlangsung pada Juni 2020.
Sampai sekarang, fase pengujian hampir berakhir. Beberapa perusahaan terlambat bergabung tetapi masih berharap untuk dengan cepat menguji fitur tersebut.
Proyek ini akan memasuki tahap komersial. Fitur pesan baru ini akan menjadi aplikasi 5G tercepat untuk operator.