Palembang (ANTARA) - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama wilayah Sumatera Selatan melakukan aksi sosial dan kemanusiaan dengan memeriksa kesehatan santri, guru, dan pengurus pondok pesantren (Ponpes) mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di lingkungan ponpes.
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Sumsel, K.H Amirudin Nahrawi di Palembang, Sabtu, mengatakan menghadapi kondisi tanggap darurat COVID-19 pihaknya berupaya berpartisipasi membantu pemerintah melindungi masyarakat dari virus tersebut dan memutus rantai penyebarannya.
Untuk melindungi masyarakat dari wabah COVID-19, sejak awal April 2020 pihaknya menurunkan tim Lembaga Kesehatan NU yang dipimpin dr H.M Andri Gunawan ke pondok pesantren di wilayah Kota Palembang dan daerah Sumsel lainnya.
Aksi sosial dan kemanusiaan itu ditargetkan dilakukan dalam satu hingga dua bulan ke depan di lingkungan 328 pesantren milik keluarga besar NU yang tersebar di 17 kabupaten dan kota dalam wilayah Sumsel.
Selain melakukan pemeriksaan kesehatan santri, guru, pengurus, dan masyarakat di sekitar lingkungan pondok pesantren, pihaknya juga memberikan bantuan sejumlah kebutuhan pokok, alat pengukur suhu tubuh (thermo gun), dan masker, kata Amirudin.
Sementara salah satu penerima bantuan, Ketua Pondok Pesantren Muqimus Sunnah, Dr Hj Izzah Zen Syukri mengatakan pihaknya berterima kasih kepada pengurus NU yang telah memperhatikan kesehatan warga santri dan masyarakat di sekitar lingkungan pondok pesantren.
Pengurus Wilayah NU Sumsel cepat tanggap dan peduli, mengerti dengan kebutuhan masyarakat di tengah-tengah kondisi tanggap darurat wabah COVID-19.
Paket bantuan berupa alat pengukur suhu tubuh dan beras sangat berarti dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya pondok pesantren.
Dengan adanya bantuan alat pengukur suhu tubuh itu, pihaknya dapat menggunakannya untuk mengetahui kondisi warga pondes guna mendeteksi dini penyebaran COVID-19.
Jika ada santri, ustadz dan ustazah serta para guru dan pengurus pondok pesantren sakit atau demam bisa diketahui dengan alat tersebut sehingga dapat dilakukan penanganan secara cepat dan tepat sebagai antisipasi penyebaran virus corona, ujar dia pula.