Jakarta (ANTARA) - Kapten tim Barito Putera Risky Pora menyambut baik wacana kompetisi kembali dilanjutkan sekitar September atau Oktober dan jika memang harus tanpa dihadiri penonton maka harus diterima meski akan terasa hambar.
"Pasti hambar. Sepak bola tanpa suporter ibarat sayur tanpa garam. Tapi mau gimana lagi, terlalu beresiko kalau pertandingan digelar dengan penonton," ujar Risky Pora seperti dilansir dari laman resmi klub di Jakarta, Sabtu.
Ia memahami kompetisi digelar tanpa penonton merupakan keputusan bijak yang mesti diambil. Pasalnya kesehatan dan keselamatan semua pihak harus menjadi prioritas utama.
Di satu sisi, ia juga mendorong agar federasi serta operator liga benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika tim berlatih maupun bertanding.
"Intinya kita harus utamakan kesehatan dan keselamatan semua orang. Kalau memang lanjut, protokol kesehatannya harus disiapkan sedemikian rupa," kata dia.
"Minimal dalam seminggu harus ada beberapa kali tes kesehatan untuk memastikan bahwa benar-benar aman," ujarnya menambahkan.
Risky Pora sendiri belum mengetahui kapan manajemen akan mengumpulkan para pemain meski mulai ada titik terang soal kelanjutan kompetisi. Namun yang pasti, saat kembali dikumpulkan seluruh pemain harus dalam kondisi fit.
"Kita harus mempersiapkan diri dari sekarang. Minimal dari saya harus mempersiapkan diri dengan baik. Karena kalau menunggu tim, kita tidak tahu kapan akan kumpul, apakah sebulan lagi atau beberapa minggu lagi," katanya.
Bintang Barito, Rizky Pora sebut sepak bola tanpa penonton terasa hambar
Sabtu, 6 Juni 2020 16:51 WIB