Jambi (ANTARA) - Di masa pandemi COVID-19, Universitas Jambi (Unja) mendukung perekonomian masyarakat di pedesaan dengan manajemen pohon buah asuh.
"Manajemen pohon buah asuh yaitu, warga yang berada di kota mengasuh satu buah pohon dengan membayar sejumlah uang kepada warga yang memelihara pohon buah tersebut di desa," kata Kepala IBT LP2M Unja Agus Syarif saat dihubungi di Jambi, Jumat.
Menurut dia, ide manajemen pohon buah asuh tersebut muncul dari permasalahan yang ada di tengah tengah masyarakat. Dimana masyarakat yang berada di perkotaan kekurangan lahan untuk menanam pohon buah buahan. Sementara Warga yang berada di pedesaan memiliki lahan tetapi tidak memiliki modal untuk menanam pohon buah buahan tersebut.
Maka dari itu, IBT LP2M Unja mempertemukan masyarakat yang berada di pedesaan dan perkotaan melalui manajemen pohon buah asuh tersebut. Dimana masyarakat yang berada di perkotaan akan mengasuh sejumlah pohon buah di pedesaan dengan membayar uang sebesar Rp25.000 setiap bulan.
Selanjutnya, masyarakat yang berada di pedesaan menerima uang tersebut untuk merawat pohon buah-buah tersebut. Setelah berbuah hasilnya dapat dinikmati oleh pengasuh dari masing masing pohon buah tersebut.
"Dengan pola ini, perekonomian masyarakat di pedesaan dapat terbantu, terlebih di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini," kata Agus Syarif.
Selain membantu perekonomian masyarakat di pedesaan, manajemen pohon buah asuh tersebut juga dapat mendukung ekowisata yang ada di desa desa. Dimana manajemen pohon buah asuh tersebut akan di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sehingga tidak hanya dapat mendukung perekonomian namun juga dapat menjadi objek wisata alam.
Untuk tahap awal, jenis pohon buahan yang di tanam yakni pohon durian. Hingga saat ini sudah ada sekitar 40 pohon buah buahan yang sudah di asuh. Selanjutnya program tersebut akan dikembangkan sehingga dapat menopang perekonomian masyarakat di pedesaan.
Universitas Jambi gulirkan manajamen pohon buah asuh
Jumat, 13 November 2020 19:50 WIB