Jambi (ANTARA) - PT Perkebunan Negara 6 (PTPN6) terus meningkatkan potensi dan pemanfaatan properti milik perusahaan itu yang berada di sejumlah daerah di wilayah Jambi maupun Padang guna mendukung sektor pariwisata.
"Beberapa properti sudah kita optimalkan dan dimanfaatkan untuk mendukung bisnis perusahaah, salah satunya home stay di Kayu Aro Kerinci dan wisma karyawan menjadi penginapan untuk umum di Padang," kata Senior Executive Vice President Business Support PTPN6 Muhammad Zulham Rambe di Jambi, Jumat.
Mess di Perkebunan Teh Kayu Aro di Kerinci Provinsi Jambi saat ini sudah disulap menjadi home stay, selain itu juga ada fasilitas kemping yang disesuaikan dengan kearifan lokal di daerah itu.
Kayu Aro merupakan kawasan di kaki Gunung Kerinci, yang mana PTPN6 memiliki perkebunan terluas dan tertinggi di Indonesia. Kawasan tersebut sudah berkembang menjadi destinasi wisata di Provinsi Jambi.
Hal sama properti PTPN6 di Padang juga, kata Zulham saat ini difungsikan sebagai penginapan. Pihaknya akan terus melakukan upaya optimalisasi properti yang potensial dengan menggandeng pihak-pihak yang kompeten dan profesional dalam mengelolanya.
Namun demikian, pandemi COVID-19 cukup berpengaruh dan berimbas ke sektor pengembangan properti. Namun demikian PTPN6 tetap mendorong pengembangan asset propertinya untuk bisa meningakatkan pendapatan bagi perseroan.
"Jelas pandemi ini sangat-sangat berpengaruh. Memang untuk produksi utama dari teh tak begitu terpengaruh, namun untuk sektor pemanfaatan properti cukup terasa, karena terkait dengan kunjungan, dimana saat ini mobilitas masyarakat sedikit terbatasi," katanya.
Selain melakukan optimalisasi pemanfaatan properti yang ada PTPN Jambi pada tahun 2021 akan melakukan pengembangan pasar produk Teh Kayu Aro secara ritel ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Tahun ini kita akan melakukan peluncuran retail produk Teh Kayu Aro," kata Zulham Rambe .
Retail Teh Kayu Aro dari PTPN6 tersebut masih menggunakan merek teh yang sama. Hanya saja dilakukan pengembangan atau pemasaran yang lebih luas, diantaranya pemasaran ke sejumlah provinsi.
Produksi teh di perkebunan teh PTPN6 yang terletak di Kabupaten Kerinci dalam satu bulan sebanyak 400 ton teh kering. Yang akan diretailkan yakni satu per tiga dari produksi teh tersebut. Artinya sekitar 133 ton produk teh Kayu Aro dalam satu bulannya akan dipasarkan.
Dengan diretailkannya produk teh kayu aro tersebut diharapkan PTPN6 akan mendapatkan peningkatan pendapatan dari nilai tambah produk itu. Sehingga pemasaran produk teh Kayu Aro tersebut akan lebih luas dan lebih besar.
Secara keseluruhan PTPN6 memiliki 14 unit usaha, diantaranya delapan pabrik kelapa sawit (PKS) dan satu pabrik karet remah (CRF).
PTPN6 optimalkan potensi properti untuk mendukung pariwisata
Jumat, 26 Februari 2021 12:08 WIB