Jambi (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Jambi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) , Forum Komunikasi IJK, BMPD dan Bank Jambi kembali berkolaborasi melalui aksi pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi di Kota Jambi pada Selasa (27/7).
Selain sektor jasa keuangan, turut andil pula Pemerintah Provinsi Jambi dalam kegiatan pembagian sembako bagi masyarakat dan UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha Kurata mengatakan, untuk kegiatan ini Bank Indonesia KPw Jambi dan BMPD sudah menyiapkan 300 paket sembako, 100 paket sembako dari forum komunikasi industri jasa keuangan (FK-IJK), dan 100 paket sembako persembahan Bank Jambi serta 5 ton beras yang dibagikan di tiga titik yakni kawasan Tugu Juang Sipin, Kotabaru dan warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Rajawali.
"Harapan kami ini bisa dilakukan secara berkala tujuannya untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi di dalamnya termasuk pelaku UMKM, " kata Yudha.
Pemberian bantuan sembako diakui Yudha menjadi sesuatu yang dibutuhkan masyarakat saat ini terlebih beberapa masyarakat terutama pelaku usaha, pedagang kecil dan UMKM merasakan dampak dari penerapan PPKM yang dilakukan untuk memutuskan penyebaran Covid-19.
Terkait kolaborasi OJK, BI dan Jasa Keuangan di Provinsi Jambi, Yudha menyebutkan sinergi sudah dilakukan seperti pemberian 1.600 vaksin kepada pelayanan publik sektor jasa keuangan juga telah dilakukan.
"Insya Allah kami akan menggulirkan 1.500 vaksin di beberapa zona merah, kami mau vaksin jalan dan sembako jalan,” ujarnya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution yang turut turun kelapangan memberikan sembako
mengatakan adanya penyesuaian mobilitas masyarakat saat ini karena adanya pemberlakuan PPKM diakuinya memberikan dampak pada sektor informal seperti UMKM. Inilah yang menjadi alasan pihaknya untuk ikut serta berperan dan hadir di tengah kondisi perekonomian sektor informal saat ini yang tengah berjuang melawan pandemi.
" BI Jambi dan BMPD menyerahkan 300 paket sembako untuk masyarakat yang terdampak pandemi diantaranya pelaku UMKM. Adanya pembatasan aktifitas ini tentu menganggu perekonomian sektor informal ini seperti pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kami merasa terpanggil untuk sedikit meringankan beban mereka, minimal dimasa PPKM sekarang ini, rekan-rekan yang terdampak tidak bisa secara aktif melakukan transaksi, kami mencoba member sedikit bantuan agar mereka fokus ke kesehatan mereka tapi juga kebutuhan sehari-hari terpenuhi,” kata Suti.
Ketua FK-IJK Provinsi Jambi yang juga Dirut Bank Jambi, Yunsak El Halcon, mengungkapkan bahwa ini kerjasama yang baik antara Pemprov, BI, OJK FK-IJK, BMPD dan Bank Jambi. Pihaknya berharap ke depan sinergi dan kolaborasi dapat terus dilaksanakan bersama Pemprov, Pemkab/Pemkot, BI, OJK FK-IJK dan BMPD di zona merah dan orange.
"Bisa dilakukan terus secara bersama baik itu suntik vaksin dan pembagian sembako atau uang tunai dilakukan, agar masyarakat yang terdampak bisa terbantu, PPKM dapat diterapkan dengan lancar dan pada akhirnya dapat menekan PPKM level 4 bisa turun menjadi level 1 dan 2,” papar pria yang akrab disapa El ini.
Selain itu pihaknya berharap semua bersatu dan bergotong royong agar PPKM level 4 di Kota Jambi turun menjadi level 2, termasuk daerah- daerah lain di Provinsi Jambi.
" Apa yang sudah dilakukan ini semoga bisa mendorong peningkatan perekonomian masyarakat pada akhirnya mendorong pemulihan ekonomi dan membangkitkan pertumbuhan ekonomi Jambi bahkan bisa mencapai 5 persen, "tegas El.
Sebagai wujud kepedulian OJK dan industri jasa keuangan (IJK) Provinsi Jambi tidak sebatas pemberian bantuan saja. Melalui program restrukturisasi kredit misalnya, OJK dan IJK memfasilitasi masyarakat terdampak covid untuk mendapatkan program ini yang hingga saat ini masih dirasakan manfaatnya bagi debitur yang terdampak.
Selain restrukturisasi kredit, kehadiran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui penempatan dana di perbankan salah satunya Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi yang sudah memasuki tahap kedua juga dirasakan manfaatnya bagi debitur perbankan untuk pergerakan perekonomian.
Kepala OJK Provinsi Jambi, Yudha Nugraha menyebutkan, melalui PEN dan restrukturisasi kredit yang saat ini masih berjalan debitur baik perbankan maupun pembiayaan merasakan manfaat relaksasi dari program ini. Sesuai tujuannya untuk pemulihan ekonomi diharapkan program ini dapat kembali menggairahkan perekonomian masyarakat diberbagai sektor ekonomi.
Gubernur Jambi, Al Haris usai kegiatan pembagian sembako menyebutkan BI, OJK, FK-IJK, BMPD dan Bank Jambi ikut berkomitmen untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, dengan berinisiatif mengeluarkan dana CSR untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, berupa pemberian paket sembako.
“Ada 500 paket sembako dan 5 ton beras kami bagikan di tiga titik tersebut. Mudah-mudahan hadirnya kami di tengah mereka, setidaknya dapat membantu kebutuhan hidup mereka, dan mereka pun tetap hidup sehat serta menggunakan masker dan menjaga jarak dalam bekerja,” kata Gubernur