Jambi (ANTARA) - Pemkab Batanghari Provinsi Jambi mengoptimalkan peran penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi sektor pertanian sebagai langkah meningkatkan perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Tidak semua petani memiliki ilmu dan kemampuan yang mumpuni dalam meningkatkan hasil pertanian, maka kita berdayakan penyuluh pertanian untuk membantu petani di Batanghari meningkatkan hasil produksi mereka," kata Bupati Batanghari M Fdhil Arief di Batanghari, Rabu.
Dijelaskan M Fadhil sektor pertanian memiliki peluang yang sangat besar untuk meningkatkan perekonomian di masa pandemi COVID-19. Karena kebutuhan pangan meningkat selama pandemi COVID19 , termasuk pasca pandemi COVID-19 mendatang.
Seluruhnya kebutuhan pangan tersebut berasal dari hasil-hasil pertanian. Dan sektor-sektor pertanian tersebut diproduksi di desa-desa. Peluang tersebut yang saat ini dimaksimalkan oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari dengan meningkatkan hasil produksi pertanian dengan pendampingan dari penyuluh pertanian yang tangguh serta berintegritas.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Batanghari A Pane mengatakan pada tahun 2022 Kabupaten Batanghari akan melakukan seleksi dan penerimaan tenaga penyuluh pertanian.
"Berdasarkan Permentan Nomor 72 tahun 2011 tentang pedoman formasi jabatan fungsional penyuluh pertanian, satu orang penyuluh pertanian minimal mendampingi delapan kelompok tani.Berdasarkan aturan ini kita masih kekurangan 25 orang penyuluh pertanian," kata A Pane.
Saat ini penyuluh pertanian di Kabupaten Batanghari terdapat 16 orang penyuluh pertanian Tenaga Harian Lepas (THL) yang dibiayai oleh Kementerian Pertanian. Jumlah penyuluh pertanian tersebut masih kurang untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok tani yang ada di Kabupaten Batanghari.
Dijelaskan A Pane penyuluh pertanian tersebut akan melakukan pendampingan terkait dengan efektifitas pertanian dan produktifitas pertanian, seperti merubah musim tanam padi di Kabupaten Batanghari yang selama ini hanya satu kali musim tanam menjadi dua kali musim tanam.
Dengan demikian hasil produksi pertanian di daerah itu di harapkan dapat meningkat. Tidak hanya pada komoditas padi, namun juga terhadap komoditas tanaman pangan dan sayur-sayuran lainnya. Seperti mentimun, pare, kacang panjang, cabai merah dan cabai rawit.