Jambi (ANTARA) -
“Seperti ayam berhamburan saat kandang dibuka”, mungkin itu gambaran yang pas bagi siswa siswi kelas 5 SDN 169/V Cinta Damai Kecamatan Renah Mendaluh Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) saat melakukan wawancara terhadap orang-orang yang melakukan aktivitas di pasar.
Mereka segera mencari narasumber yang dapat diwawancarai sesuai dengan daftar pertanyaan yang disusun sebelumnya. Ada yang menuju penjual sayur, ada yang menuju pedagang gorengan ada juga yang menyerbu pembeli.
Kegiatan ini mereka lakukan untuk melengkapi tugas mata pelajaran IPS tentang interaksi yang terjadi di lingkungan sekitar.
Pada awalnya, Kiswanto salah seorang guru yang mengajar di kelas 5 SDN 169/V Cinta Damai, Kecamatan Renah Mendaluh memberikan tugas melakukan pengamatan dan wawancara di pasar yang berlangsung setiap hari rabu sore tepatnya hari rabu tanggal 6 Oktober 2021, warga setempat menyebutnya pasar 48 (pukul 4.00 WIB buka dan 8.00 WIB tutup).
Penerapan pembelajaran aktif ini diterapkan oleh Kiswanto setelah mendapatkan pelatihan dari Program PINTAR Tanoto Foundation.
Pembelajaran aktif di luar kelas tersebut untuk mendorong siswa mengenal lebih dekat aktivitas yang terjadi di pasar dan hubungannya melalui interaksi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat. Melalui kegiatan wawancara langsung, memberi kesempatan siswa mengasah IPS keterampilan dalam menggali dan mengolah informasi. Kegiatan tersebut tetap mengedepankan protokol Kesehatan mengingat masih dalam suasana pandemi.
Seperti biasa, pembelajaran diawali dengan memeriksa kesiapan siswa, mulai dari menyapa, menanyakan kondisi kesehatan dan memberinya motivasi. SDN 169/V Cinta Damai yang mencoba kegiatan pembelajaran secara tatap muka terbatas, hal ini yang mengharuskan guru untuk menyiapkan strategi pembelajaran kombinasi.
Kegiatan belajar diikuti oleh 14 siswa dengan 2 siswa melakukan pembelajaran jarak jauh, karena belum mendapat izin dari orang tua. Mengingat anaknya yang memiliki riwayat asma.
Selanjutnya disampaikan garis besar kegiatan belajar hari itu, salah satunya akan ada kegiatan di pasar. Muncul berbagai ekspresi di wajah mereka, ada yang terlihat gugup adapula yang antusias dengan kegiatan tersebut.
Pada kegiatan inti guru meminta siswa untuk mengamati gambar tentang aktivitas di sebuah pasar. Tanya jawab berlangsung untuk menggali pemahaman awal siswa.
“Ada seorang ibu yang sedang membeli sayur pak,” ujar Rio salah satu siswa mencoba memberi tanggapan.
Berikutnya menentukan siswa secara berpasangan untuk mencermati LKPD. Mereka memahami persiapan dan langkah dalam LKPD. Mulai dari persiapan alat tulis, Menyusun daftar pertanyaan, menentukan narasumber.
Di akhir sesi siswa diajak untuk melakukan kegiatan dengan penuh semangat dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Selalin itu juga mengingatkan untuk melanjutkan kegiatan melalui grup WhatsApp, terutama dalam membuat laporan dan mengirim dokumentasi.
Terlihat dari foto kegiatan yang dikirimkan melalui grup WhatsApp, mereka bersemangat untuk melakukan wawancara sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Ada siswa yang cermat membacakan daftar pertanyaannya.
Pada kegiatan refleksi yang mereka tuliskan di grup WhatsApp, sebagian besar senang dengan kegiatan yang telah mereka ikuti dan mengenal berbagai interaksi yang terjadi di pasar.
Salah seorang siswa, Araka Zuhri Wibisono mengatakan pembelajaran seperti itu membuatnya berani untuk berinteraksi dengan orang lain. "Ada pengalaman, oh ternyata seperti ini mewawancarai narasumber, jadi lebih berani," ujar Araka.
Sedangkan Lita Nurkharisma, akan coba menerapkan kembali di kesempatan yang lain, "Tentunya, belajar dari kegiatan tersebut, rencananya saya akan menanyakan ke saudara, dan tetangga," tutupnya.
Penulis: Kiswanto
Guru SDN 169 Cinta Damai Tanjab Barat Jambi/ Fasilitator Nasional Program PINTAR Tanoto Foundation
Siswa SDN 169/V Cinta Damai antusias wawancara dengan pedagang
Senin, 11 Oktober 2021 11:21 WIB