Denpasar (ANTARA) - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi digitalisasi ekosistem pasar, yang dilakukan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Wilayah 08, dengan menyulap pasar tradisional yakni Pasar Phula Kerti, Sanglah, Denpasar, Bali, menjadi tempat jual beli yang lebih adaptif terhadap COVID-19.
"Kami apresiasi bentuk kepedulian BNI sebagai salah satu bank BUMN yang membantu pemerintah dalam merealisasikan program digitalisasi ekosistem pasar untuk Kota Denpasar, dengan mendukung berbagai kebutuhan stakeholder di pasar, baik dari pembiayaan maupun sarana transaksi digital," ujarnya.
Di sela mendampingi Menko Perekonomian dalam kunjungan itu, Pemimpin Bank BNI Kantor Wilayah 08 IGN Darma Putra (Gustra) menegaskan langkah-langkah BNI dalam mewujudkan digitalisasi ekosistem Pasar Phula Kerti tersebut adalah dengan mendukung digitalisasi transaksi jual beli di pasar, pembiayaan kepada para pedagang, dan digitalisasi retribusi pasar melalui BNI Agen46.
BNI juga mendukung dengan melengkapi gerbang akses masuk ke pasar dengan wastafel untuk mencuci tangan dan alat pengukur suhu, sehingga pengunjung pasar diharuskan mencuci tangan dan mengukur suhunya sebelum berbelanja di pasar, plus diwajibkan mengenakan masker.
Dalam hal bertransaksi, BNI melengkapi setiap pedagang dengan QRIS stand aklirik untuk menyimpan QR code scan. Fasilitas transaksi elektronik ini digunakan demi menekan potensi penyebaran COVID-19.
"Pengunjung dapat dengan mudah melakukan pembayaran nontunai dan tanpa kartu menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut," ujar Gustra.
Ia menambahkan BNI juga akan melakukan digitalisasi pembayaran parkir dengan EDC dan QRIS BNI dan berharap apa yang dilakukan BNI dapat membantu masyarakat menjadi lebih nyaman bertransaksi di pasar tradisional.
Baca juga: BNI dukung ekpansi kredit dorong kinerja ekonomi 2022
Baca juga: Menko Airlangga ajak seluruh pihak saling bantu kendalikan pandemi
Baca juga: Pemerintah terus dorong vaksinasi-kesiapan faskes cegah lonjakan kasus