Banda Aceh (ANTARA) - Tiga pekerja pengemboran sumur minyak tradisional di Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, terluka setelah terjadi ledakan dan kebakaran di tempat tersebut.
"Tiga orang mengalami luka bakar setelah sumur minyak meledak dan terbakar. Saat ini mereka sudah dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur, Ashadi di Aceh Timur, Sabtu.
Adapun ketiga korban tersebut yakni Safrizal (32) dan Juwardi (33). Keduanya penduduk Desa Blang Barom, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur. Serta Boy Risman atau Boihaqi (31), warga Peudawa, Aceh Timur.
"Sedangkan sumur minyak dan lahan tersebut milik Muslim (47) warga Desa Mata Ie, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur," kata Ashadi.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy didampingi Kapolres Aceh Timur AKBP Mahmun Hari Sandy Sinurat mengatakan ledakan disertai kebakaran sumur minyak tersebut terjadi Jumat (11/3) pukul 23.10 WIB
"Ledakan diduga karena volume semburan gas bercampur minyak yang tinggi, sehingga tidak tertampung dan melimpah ke tanah. Pekerja sumur panik dan tidak sempat melakukan pengamanan," kata Kombes Pol Winardy.
Tidak lama kemudian, kata perwira menengah Polri tersebut, terdengar suara ledakan dari sumur dan mengeluarkan api setinggi 25 meter yang mengakibatkan kebakaran di lokasi.
Warga setempat langsung menghubungi pemadam kebakaran serta mengevakuasi pekerja. Tiga pekerja sumur mengalami luka bakar, kata Kombes Pol Winardy.
"Saat ini, polisi sudah memasang pembatas di sumur minyak yang terbakar tersebut serta melakukan identifikasi untuk kepentingan penyelidikan," kata Kombes Pol Winardy.