Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia terus memberdayakan perempuan melalui layanan kurir khusus perempuan O-Ranger Mawar untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi.
"Kami berharap O-Ranger Mawar ini memberikan engagement yang lebih baik dan akhirnya membuat fundamental bisnis lebih oke serta mendukung kesetaraan gender," ujarnya kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Choiriana menyampaikan bahwa O-Ranger Mawar merupakan terobosan terbaru Pos Indonesia untuk meningkatkan layanan pada platform kurir digital 'PosAja!' untuk pelanggan yang ingin melakukan pemesanan transaksi pengiriman surat atau paket.
Sejak dibentuk pada Agustus 2021, layanan kurir ini telah melibatkan 1.700 perempuan dan tersebar di seluruh Indonesia. Sementara itu, total keseluruhan kurir Pos Indonesia saat ini mencapai 43.000 orang.
Perseroan menargetkan ada 5.000 kurir perempuan tergabung dalam O-Ranger Mawar dan meningkatkan menjadi 10.000 kurir perempuan pada awal 2023.
Choiriana menyampaikan jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ada 64 juta di Indonesia dan 52 persen pelaku UMKM itu adalah perempuan. O-Ranger Mawar tidak hanya sekedar mengambil dan mengirim barang, tetapi ada proses sharing ilmu dan pengalaman antara kurir dengan pelaku UMKM.
Menurut dia, UMKM di Indonesia berkaitan erat dengan produk-produk perempuan mulai dari fesyen, make-up, hingga makanan. O-Ranger Mawar adalah upaya perseroan dalam mengadopsi target global mengenai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kalau yang melakukan pick-up dan kirim adalah perempuan, maka engagement akan luar biasa. Semula mereka hanya pick-up dan kirim, akhirnya mereka menjadi orang yang menggeluti bisnis baru karena mereka belajar langsung dari pelaku UMKM. Contoh ini paling banyak di Jakarta," ujar Choiriana.
Lebih lanjut ia berharap O-Ranger Mawar bisa mendorong ekonomi nasional melalui peningkatan jumlah UMKM di Indonesia. Apalagi kurir perempuan Pos Indonesia ini didominasi oleh generasi muda produktif berusia 20 hingga 35 tahun.
Perseroan merekrut orang-orang yang mempunyai fesyen dan semangat untuk bekerja, serta fokus merekrut lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) karena lulusan sekolah vokasi banyak yang tidak terserap oleh dunia kerja yang notabene adalah para perempuan.
"Banyak sekali lulusan SMK yang seharusnya siap kerja, tapi tidak terserap oleh dunia kerja, sehingga kami rekrut mereka. Ini banyak kami lakukan di Yogyakarta," kata Choiriana.
Ia mengungkapkan jika anak-anak usia muda lulusan SMK tidak diberdayakan dengan baik, mereka akan menjadi pengangguran dan menimbulkan permasalahan besar bagi negara. Apalagi notabene generasi muda ini adalah perempuan yang akan menjadi ibu.
Layanan kurir perempuan akan menaikkan loyalty index perseroan. Pos Indonesia membutuhkan customer untuk dilakukan maintaince supaya bisnis perseroan berkelanjutan dan memiliki fundamental yang bagus.
"Market share Pos Indonesia kecil, sehingga kami harus punya program yang kuat untuk masuk ke kantong-kantong transaksi tadi supaya kami bisa mengembalikan lagi bisnis ini," kata Choiriana.
Sepanjang 2021, Pos Indonesia meraih kinerja gemilang. Laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp589,7 miliar atau tumbuh 72,43 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp342,1 miliar. Pencapaian laba bersih Rp589,7 miliar tersebut belum pernah terjadi selama kurun waktu satu dekade terakhir.
Baca juga: PT Pos Indonesia dan Bank Mandiri operasikan layanan bersama
Baca juga: Pos Indonesia gandeng pesantren kembangkan O-Ranger Santri
Baca juga: Pos Mataram berhasil jual 450 lembar prangko khusus MotoGP Mandalika
Baca juga: KPU RI-Pos Indonesia teken kerja sama pendistribusian logistik pemilu