Jambi (ANTARA) - Ibu Iriana Joko Widodo dan Ibu Wury Ma'ruf Amin bersama anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II B Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, Kamis.
Saat memberikan keterangan usai kunjungan, Ibu Iriana menyampaikan harapannya agar para warga binaan dapat bekerja secara mandiri dengan menghasilkan produk-produk lainnya setelah keluar dari lapas.
"Iya ini tadi kami bersilaturahmi sama ibu-ibu warga binaan yang ada di sini dan kelihatannya semua ceria ya ibu-ibu, tapi enggak tahu isi hatinya bagaimana karena dalam kondisi di penjara dan yang pasti, saya berharap keluar dari sini (mereka) bisa mandiri,” kata Ibu Negara.
Sementara Ibu Wury Ma’ruf Amin mengaku terharu saat bertemu dengan para warga binaan Lapas Perempuan Kelas II B Jambi. Dia berharap para warga binaan dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat setelah keluar dari lapas.
"Semoga mereka kuat, sehat, dan terus sabar menghadapi cobaan, dan keluar dari sini bisa lebih manfaat untuk masyarakat,” kata Ibu Wury.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Lapas Perempuan Kelas II B Jambi Triana Agustin menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan oleh para warga binaan cukup beragam, seperti tas, bunga, dan batik.
Sementara untuk pemasaran, Triana mengatakan produk hasil karya warga binaan dipasarkan melalui media sosial maupun pemesanan secara langsung di lapas.
"Kalau masalah penjualan itu kami sudah banyak pemasarannya, baik itu dalam promosi Instagram dan juga kami bisa dapat pesanan secara langsung ke lapas. Jadi, kalau untuk batik, kami sudah banyak sekali penjualan batik kami," kata Triana.
Mengenai kehadiran Ibu Iriana dan Ibu Wury bersama anggota OASE KIM di Lapas Perempuan Jambi, Triana mengaku sangat senang karena pada kesempatan itu dapat menunjukkan kreativitas warga binaan lapas yang karyanya tidak kalah menarik dibanding produk di luar lapas.
Triana pun berharap dari kunjungan tersebut, Ibu Iriana dan Ibu Wury dapat melihat upaya yang dilakukan lembaga pemasyarakatan dalam mengembalikan warga binaan ke masyarakat.
"Mereka juga diberikan pelatihan yang bersertifikat. Dengan itu, Ibu Negara bisa melihat bagaimana kerja keras dari pemasyarakatan mengembalikan para warga binaan ini ke masyarakat dengan bekal yang nantinya bisa berguna," katanya.