Kasus ISPA di Batanghari meningkat

Muara Bulian, Batanghari (ANTARA) - Berdasarkan data terakhir di Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari ada sepuluh penyakit yang dominan diderita masyarakat, Namun salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) selalu berada pada urutan pertama.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kabupaten Batanghari Dr Ibnu R Muda, Jumat, mengatakan, penyakit ISPA ini harus diwaspadai di tengah pergantian musim yang turut mempengaruhi imunitas tubuh manusia.

"Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ini lebih ke arah influenza, kalau lebih berat lagi di namakan pneumonia," katanya

Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA adalah infeksi yang dapat mengganggu pernapasan normal. Infeksi ini dapat mempengaruhi berbagai bagian dari sistem pernapasan, baik hanya sistem pernapasan bagian atas saja yang dimulai pada sinus dan berakhir pada pita suara seseorang, atau hanya sistem pernapasan bagian bawah saja, yang dimulai pada pita suara dan berakhir di paru-paru orang tersebut.

Ia menambahkan di Kabupaten Batanghari terdapat 6.355 kasus ISPA sejak Januari hingga Oktober, untuk kasus itu tertinggi di wilayah Muara Bulian dan melalui data ini ditemukan di seluruh Puskesmas yang ada di delapan Kecamatan.

"Hal ini di sebabkan kondisi udara di wilayah tersebut yang sudah tercemar, seperti debu ataupun polusi lainnya," katanya

Meski kasus ini dalam kategori tidak begitu berbahaya, namun hal tersebut perlu menjadi perhatian khusus Pemerintah untuk kedepan bisa menekan kasus ISPA.

Sementara itu, pihaknya juga mendata ada sembilan besar penyakit lainnya yang terbilang banyak jumlah penderitanya di tahun ini.

 Beberapa penyakit tersebut terdiri dari, hipertensi essential sebanyak 4.920 orang, demam tak tahu sebab sebanyak 3.599 orang, gastritis sebanyak 2.507 orang, dermatitis kontak alergi sebanyak 2.315 orang, sakit kepala sebanyak 2.222 orang, dispepsia 2.133 orang, myaglia sebanyak 1.690 orang, diare dan gastroenteritis sebanyak 1.397 orang dan dm tak tergantung insulin sebanyak 1.088 orang.

Dengan demikian, melihat kondisi ini Pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin, guna menekan kasus kasus tersebut terutama di Puskesmas yang ada di setiap Kecamatan.