Jambi (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mendorong penggunaan transaksi digital oleh masyarakat untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala Perwakilan BI Jambi Hermanto di Jambi, Kamis, mengatakan secara makro, penggunaan transaksi digital akan mempercepat pertumbuhan ekonomi karena transaksi langsung masuk ke perbankan dan terjadi perputaran uang melalui transaksi itu.
"Ini yang kami lakukan bagaimana akselerasi ekonomi lewat digitalisasi transaksi, bagaimana mengenalkan dan memacu penggunaan digital transaksi warga Jambi lebih banyak," katanya.
Meski begitu, bank sentral juga tidak meninggalkan fungsi dan pemanfaatan rupiah yakni penggunaan uang kertas dan logam (kartal).
Menurutnya, penggunaan uang kartal dan digital harus dilakukan secara berdampingan. Untuk itu, BI juga mengingatkan masyarakat untuk memahami konsep cinta, bangga, dan paham rupiah.
Ia menjelaskan untuk mendongkrak penggunaan transaksi digital BI Jambi memberikan edukasi melalui Gerakan Nasional Nontunai (GNNT) secara berkala baik kepada pelajar, mahasiswa, keluarga penerima manfaat (KPM) selaku penerima program keluarga harapan (PKH) dan program sembako (PS).
Selain itu, BI juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka penyusunan roadmap dan program kerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Ia menyebutkan hingga semester dua 2022, progres digitalisasi melalui TP2DD menunjukkan peningkatan. Tapi, pihaknya masih terus mempercepat implementasi lebih luas untuk TP2DD di daerah setempat.
BI Jambi, terang dia, memfasilitasi pelaksanaan elektronifikasi transaksi keuangan pemda sebagai upaya mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi nontunai yang mudah, aman, praktis, nyaman, dan efisien.
Selain itu, upaya lain juga dilakukan dalam perluasan implementasi Quick Respons Code Indonesia Standard (QRIS).
Hingga 30 Juni 2022 terdapat 197.640 merchant tersebar di berbagai Provinsi Jambi dengan jumlah pengguna QRIS sebanyak 182.814 pengguna.
"Sampai akhir 2022 itu, sudah lebih dari 200 ribu merchant, di tahun 2023 diperbanyak lagi," kata dia.