Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengganti pejabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III dan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih melalui mutasi TNI terbaru yang melibatkan 172 perwira.
Jabatan Pangkogabwilhan III akan diduduki oleh Mayjen TNI Agus Suhardi, yang sebelumnya menjabat Asops Panglima TNI, menggantikan Letjen TNI I Nyoman Cantiasa yang selanjutnya akan bertugas sebagai Koorsahli Kasad.
Letjen Nyoman Cantiasa menggantikan Letjen TNI Yogo Triyono yang dalam rangka masa persiapan pensiun.
Sementara jabatan Pangdam XVII/Cenderawasih akan diduduki oleh Mayjen TNI Izak Pangemanan menggantikan Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa.
Mayjen Izak sebelumnya bertugas sebagai Kas Kogabwilhan III, jabatan yang selanjutnya akan dijalani oleh Marsma TNI Budhi Achmadi yang sebelumnya merupakan Waasops Panglima TNI.
Mutasi jabatan-jabatan tersebut dilakukan di tengah meningkatnya aksi teror oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, semenjak aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, serta penyanderaan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru Phillip Mark Mehrtens pada 7 Februari 2023.
Belakangan aksi teror oleh KKB di Papua semakin meningkat, termasuk serangan di Mugi-man, Nduga, pada 15 April 2023, yang menewaskan lima prajurit TNI dalam operasi penyisiran untuk pencarian pilot Susi Air.
Kogabwilhan III merupakan komando utama operasi yang meliputi wilayah Kepulauan Maluku dan Pulau Papua serta berkedudukan di Timika, Papua.
Sedangkan Kodam XVII/Cenderawasih merupakan komando kewilayahan pertahanan yang meliputi Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Mutasi berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/426/IV/2023 juga melibatkan satu jabatan lain di Papua yakni Komandan Resor Militer (Danrem) 172/PWY (Abepura) Kodam XVII/Cenderawasih.
Mantan Pamen Denmabesad Kolonel Inf Dedi Hardono akan menggantikan Brigjen TNI Juinta Omboh Sembiring untuk menduduki jabatan tersebut.
Sebagai informasi, Panglima TNI sejak 18 April 2023 mengumumkan siaga tempur di daerah-daerah di Papua yang dinilai rawan teror serta serangan KKB.
Belakangan pada 26 April 2023, Panglima TNI menekankan bahwa penetapan status siaga tempur bagi prajurit TNI di Papua bukanlah pelaksanaan operasi militer.
"Siaga tempur, ditekankan lagi, kan selama ini kita sampaikan operasi teritorial, operasi komunikasi sosial, karena masyarakatnya di situ kerawanannya tidak tinggi, tapi khusus daerah-daerah tertentu yang kerawanan tinggi, ya kita tekankan lagi kepada mereka untuk siaga tempur," kata Yudo di Istana Wakil Presiden, Jakarta.