Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI Anwar Sanusi menyebut pola pekerjaan kini telah berubah dari berbasis manual menjadi digital.
Anwar juga mengatakan digitalisasi ini telah membuat beragam aktivitas, termasuk pola pekerjaan menjadi berubah, dimana dampak yang akan terjadi adalah meningkatnya permintaan pada jenis pekerjaan tertentu, sekaligus menurunkan permintaan pada jenis pekerjaan lainnya.
"Pekerjaan yang permintaannya akan meningkat tentu melibatkan pemanfaatan digital, seperti data analyst, scientist, big data specialist, artificial intelligence, machine learning specialist, digital marketing, dan architect database," ujarnya.
Adapun permintaan pekerjaan yang diperkirakan akan menurun cenderung bersifat klerikal dan rutin, seperti kasir, sekretaris, penginput data, dan teller.
Berdasarkan data proyeksi kebutuhan tenaga kerja menurut sektor dan jabatan tahun 2021-2024 dari Kemnaker, Revolusi industri 4.0 memang berpengaruh pada peningkatan jumlah pemegang jabatan pada jenis pekerjaan tertentu.
Misalnya jabatan pemegang web dan multimedia meningkat signifikan sebesar 292 persen dari 6.123 orang pada tahun 2018 menjadi 24.014 orang pada tahun 2020. Sedangkan untuk jabatan teknisi web juga meningkat sebesar 132 persen dari tahun 2018 sebanyak 4.552 orang menjadi 10.549 orang pada tahun 2020.
Anwar menilai Universitas Tadulako telah merespons kondisi tersebut secara baik dengan memberikan pembelajaran-pembelajaran kepada mahasiswa sesuai dengan permintaan dan kondisi pasar tenaga kerja yang ada saat ini.
"Saya berharap lulusan Universitas Tadulako akan terserap oleh pasar kerja karena sudah dibekali dengan kapasitas yang dibutuhkan untuk berkompetisi dalam pasar kerja," tuturnya.