Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia bersinergi dengan Kementerian Ketenagakerjaan memberikan pelatihan pencatatan keuangan melalui Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (Siapik) untuk 800 tenaga kerja di 2021.
"Untuk menghadapi persaingan bebas, sangat berat apabila tenaga kerja tidak menggunakan catatan keuangan digital," kata Anwar dalam Kick Off Sinergi Dorong Akses Keuangan UMKM melalui Pemanfaatan Siapik yang dipantau di Jakarta, Senin.
Tidak hanya tenaga kerja, pelaku UMKM juga dapat bergabung dalam program TKM sehingga bisa mengikuti pelatihan penggunaan aplikasi Siapik.
Ia mengapresiasi kolaborasi BI dan Kemenaker yang diharapkan berlanjut ke depan untuk menyasar lebih banyak orang.
"Kita dorong TKM sampai ratusan ribu untuk meningkatkan kapasitas digital dalam pencatatan keuangan dengan baik yang akan meningkatkan kemampuannya bersaing di era globalisasi," katanya.
Bank Indonesia mengatakan akan memperkuat sinergi dengan Kementerian dan Lembaga lain dalam menyelenggarakan pelatihan penggunaan aplikasi Siapik.
"Di tahun 2022 sinergi tersebut akan diperkuat oleh melalui pelaksanaan pelatihan, pendampingan, serta training for trainers secara masif dan berkala kepada lebih dari 1.500 UMKM dan 292 pendamping di seluruh wilayah Indonesia," ucap Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia Yunita Resmi Sari dalam kesempatan yang sama.
Baca juga: Kemnaker: Program Tenaga Kerja Mandiri bantu perempuan saat pandemi
Baca juga: BI: Aplikasi Siapik bantu UMKM dapat kredit bank Rp18,3 miliar di 2021
Baca juga: 100 ribu usaha mikro bakal dapat bantuan dari Tenaga Kerja Mandiri