Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan ASEAN perlu menjadi satu pasar agar dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi.
Mendag berharap dengan menjadi satu pasar, maka volume perdagangan ASEAN dapat meningkat dua kali lipat dari sebelumnya. Zulkifli berencana untuk membahas hal tersebut dalam Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Rangkaian Pertemuan Lainnya (55th ASEAN Economic Ministers’/AEM Meeting and Related Meetings).
"ASEAN memiliki pertumbuhan ekonomi kuat dan luar biasa, kita ingin jauh meningkat, sehingga ASEAN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi," katanya lagi.
Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 dan Rangkaian Pertemuan Lainnya (55th ASEAN Economic Ministers’/AEM Meeting and Related Meetings) akan digelar di Semarang, Jawa Tengah, 17-22 Agustus 2023.
Saat ini ekonomi Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berada di posisi lima besar dunia, setelah Amerika Serikat, China, India, dan Jerman.
Perekonomian ASEAN meningkat sangat signifikan sejak ASEAN didirikan pada tahun 1967. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita ASEAN pada 2021 sebesar 5.248 dolar Amerika Serikat (AS), naik dibandingkan tahun 1967 yaitu 122 dolar AS, investasi asing langsung (FDI) pada 2021 mencapai 168,2 miliar dolar AS naik dibandingkan tahun 1967 yaitu 3,04 miliar dolar AS.
Sedangkan untuk total perdagangan, ASEAN mencapai 2.591 miliar dolar AS pada 2021, naik dibandingkan tahun 1967 yaitu 10 miliar dolar AS.
Jumlah populasi penduduk ASEAN dari 185 juta orang pada 1967, naik menjadi 673,8 juta orang pada 2021. Pengguna internet pada tahun 1967 adalah nol persen, dan pada tahun 2021 naik menjadi 61,4 persen.
Perubahan ASEAN saat ini merupakan gabungan dari pengaruh ASEAN dan dari masing-masing negara anggota ASEAN. Hal ini dikarenakan negara ASEAN memang saling belajar. ASEAN merupakan semacam media pembelajaran bagi negara anggotanya dalam kerja sama, dalam hal ini kerja sama perdagangan.