Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi mengatakan, personel tersebut merupakan gabungan dari berbagai satuan, termasuk Kodam IX/Udayana.
"Personel TNI AD yang terlibat dalam pengamanan WWF 4.463 personel dan 2.530 personel diantaranya berasal dari Kodam IX/Udayana," kata Kristomei kepada ANTARA, Sabtu.
Mereka nantinya akan bekerja sama dengan satuan AU dan AL untuk memastikan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali itu berjalan dengan baik.
Kristomei menjelaskan, pasukannya nanti akan ditempatkan di beberapa titik penjagaan yang dianggap krusial. Mereka dilengkapi dengan alat utama sistem senjata (alutsista) lengkap.
Tidak hanya mengamankan jalannya kegiatan, Kristomei juga memastikan seluruh pasukan TNI AD akan bersikap humanis dan melayani masyarakat ataupun peserta WWF saat kegiatan tersebut berlangsung.
Sebelumnya, Mabes TNI akan menurunkan 12.000 personel khusus untuk menjaga jalannya kegiatan WWF di Bali.
"Mereka bertugas untuk melakukan pengamanan hingga penanganan kesehatan di sana," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (29/4).
Gumilar menjelaskan kegiatan WWF itu akan berlangsung sejak 18 hingga 25 Mei 2024. Personel-nya sendiri mulai melakukan pengamanan di lokasi sejak satu minggu sebelum acara tersebut berlangsung.
Hal tersebut dilakukan agar para personel bisa melakukan pengawasan dan pemetaan lokasi yang harus dijaga dengan ketat.
Gumilar melanjutkan pihaknya tidak hanya melalukan penjagaan di darat saja melainkan di wilayah udara dan laut di sekitar Pulau Dewata. "KRI kita kerahkan di selat Bali dan selat Lombok ya," ucap dia.
Tidak hanya fokus pada pengaman, pihak TNI juga akan menyediakan beberapa armada pesawat untuk melakukan evakuasi jika terjadi bencana alam saat WWF berlangsung.
"Untuk persiapan kalau ada evakuasi ada bencana alam atau erupsi Gunung Agung kita siapkan pesawat pesawat untuk evakuasi juga di sana," kata dia.
Tidak ketinggalan, tenaga kesehatan juga disediakan pihak TNI untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dari bencana alam yang terjadi di Bali.
WWF merupakan forum internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, hingga pelaku usaha.
WWF ke-10 mengusung tema "Air untuk Kesejahteraan Bersama" dan akan membahas beberapa subtema, yakni ketahanan dan kesejahteraan air; air untuk manusia dan alam; pengurangan dan pengelolaan risiko bencana; tata kelola, kerja sama, dan diplomasi air; pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.