Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada Mei 2024 inflasi Provinsi Jambi tercatat sebesar 3,55 persen (yoy) yang dipengaruhi oleh komoditas cabai merah dan bawang merah.
Kepala BPS Provinsi Jambi Agus Sudibyo di Jambi, Senin, menyebutkan inflasi provinsi Jambi pada Mei 2024 terhadap April 2024 mencapai 0,19 persen.
Secara tahunan, pada Mei 2024 inflasi di Jambi didorong oleh komoditas cabai merah sebesar 0,75 persen, bawang merah 0,44 persen dan beras 0,29 persen.
Secara bulanan, pada Mei inflasi didorong oleh komoditas cabai merah sebesar 0,23 persen, bawang merah 0,11 persen, dan emas perhiasan sebesar 0,04 persen.
"Secara nasional cabai merah dan bawang merah mengalami inflasi, stoknya sulit sehingga berpengaruh pada harga," katanya.
Penyumbang utama inflasi bulan Mei secara bulanan adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,25 persen.
Adapun komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah cabai merah, bawang merah, kopi bubuk, cabai hijau, petai, kangkung, terong, bayam,udang basah, jengkol, sigaret kretek mesin, ikan lele, salak, kerang, susu cair kemasan, cabai rawit, labu siam, buncis, jagung manis dan kacang panjang.
Agus mengatakan terjadi anomali karena ada perbedaan pola inflasi tahun ini dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya setelah Idul Fitri mengalami deflasi, namun tahun ini sebulan setelah Idul Fitri terjadi inflasi.
Ia mengatakan meski inflasi bulan Mei 0,19 (mtm), BPS mengingatkan pemda harus waspada karena inflasi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu yang 0,18 persen.
Agus juga mengingatkan pemprov dan pemkab untuk mengantisipasi tingginya inflasi di Kerinci sebesar 4,74 persen (yoy), kemudian Muaro Bungo 3,45 persen (yoy), dan Kota Jambi sebesar 3,22 persen (yoy).
Secara bulanan, di Kerinci pada Mei 2024 terhadap April 2024 mengalami deflasi sebesar 0,34 persen, Kota Jambi mengalami inflasi 0,29 persen sedangkan Muara Bungo mencapai 0,67 persen.