Muaro Jambi (ANTARA) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNJA bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) serta Bank Indonesia Provinsi Jambi menyelenggarakan forum diskusi ekonomi daerah untuk ketahanan pangan dan hilirisasi sektor pertanian menuju pertumbuhan ekonomi daerah.
"Kegiatan dihadiri Wakil Rektor Bidang Akademik UNJA Prof. Dr. Hafrida, Ketua ISEI KORWIL Jambi Prof. Dr. Shofia Amin, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) sekaligus Ketua Bidang IV Perumusan Kebijakan Sektor Riil dan Struktural ISEI Pusat, Prof. Dr. Ir. Bayu Krisnamurthi," kata Humas UNJA Tri Imam Munandar, di Jambi Senin.
Kemudian dari pemerintah provinsi ada Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jambi sekaligus Wakil Ketua I Bidang Pengembangan Organisasi, Diklat dan Kerja Sama ISEI KORWIL Jambi, Johansyah, Guru Besar FEB UNJA sekaligus Wakil II Bidang Riset dan Inovasi ISEI Jambi, Prof. Dr. H. Haryadi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono, dan peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa FEB UNJA.
Dalam keterangannya Wakil Rektor Bidang Akademik UNJA Prof Dr Hafrida, menyampaikan bahwa isu yang diangkat dalam kegiatan ini sangat penting dan strategis, terutama dalam upaya mengubah tantangan menjadi peluang melalui penguatan ketahanan pangan dan hilirisasi di Provinsi Jambi.
“Saat ini kita membicarakan hal yang luar biasa, yaitu mengubah tantangan menjadi peluang, ketahanan pangan, dan Hilirisasi dan mengenai ketahanan pangan, saya yakin kita tidak akan ragu mengatakan bahwa hal ini adalah pilar utama ketahanan nasional," katanya.
Pangan yang cukup, aman dan merata tentu adalah kunci stabilitas sosial dan menjadi pondasi kemajuan suatu daerah, terutama Provinsi Jambi ini memiliki potensi yang luar biasa dalam hal sumber daya yang dapat menjadi menjadi motor penggerak ekonomi.
Sementara itu Dekan FEB UNJA, Prof. Dr. Shofia Amin, menekankan bahwa esensi dari pelaksanaan kegiatan ini bukan hanya sekedar bertukar pandangan. Namun, kegiatan ini merupakan momentum untuk menyatukan gagasan guna mendorong ekonomi daerah agar dapat terus bertumbuh.
Tema acara ini sangat strategis dan relevan dengan kondisi di Jambi saat ini. Karena itu, forum diskusi ini bukan hanya menjadi ruang untuk berbagi pandangan, tetapi juga momentum untuk menyatukan gagasan demi membangun perekonomian Provinsi Jambi yang lebih baik.
Melalui kegiatan ini menjembatani antara teori dan praktik di lapangan. Forum diskusi ekonomi daerah ini merupakan inisiasi perdana FEB UNJA dengan harapan dapat menjadi agenda rutin yang berkelanjutan, sebagai wujud kontribusi nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan ketahanan pangan.
Sedangkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono menyoroti pertumbuhan ekonomi Jambi triwulan III 2025 yang mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya, namun tetap menunjukkan capaian positif, khususnya di sektor pertanian yang tumbuh di atas 7 persen.
Kehadiran Bank Indonesia tentu tidak lepas dari bagian ekonomi nasional, maka dari itu BI tidak henti-hentinya melakukan kegiatan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi daerah, karena sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, pertumbuhan ekonomi Daerah Jambi 2025 pada triwulan ke III tumbuh sebesar 4,77 persen.
"Namun, jika dibandingkan dengan triwulan II yang menyentuh 4,99 persen, ini menunjukan bahwa ekonomi daerah mengalami penurunan. Namun, kita masih bisa merasa bangga karena di sektor pertanian pertumbuhan Jambi diatas 7 persen,” kata Warsono.
