Jambi (ANTARA Jambi) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, akan mencetak sedikitnya 650 hektare lahan sawah baru sebagai salah satu upaya peningkatan hasil padi di daerah itu.

"Sampai September upaya pencetakan sawah baru ini sudah 80 persen. Diperkirakan akhir Oktober atau awal November 2012 sudah selesai," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Ahmad Mausul di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjabtim, Minggu.

Upaya percetakan sawah baru itu bertujuan untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan dengan semakin menyempitnya areal pertanian. Apalagi produktivitas pertanian dan lahan persawahan di Tanjabtim tercatat terus mengalami penurunan akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan.

Dari luas 650 hektare itu, 50 hektar sawah baru didanai APBD kabupaten dan 600 hektare melalui dana APBN. Lokasi percetakan sawah baru itu ada 50 hektare di Desa Sinar Wajo Kecamatan Mendahara Ulu yang khusus percetakan sawah melalui dana APBD.

Sementara 600 hektare yang melalui dana APBN menyebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Mendahara Ulu, Nipah Panjang, Muarasabak Timur dan Berbak. Program pembukaan sawah baru itu dikerjakan oleh tiap kelompok tani.

"Bantuan ini masuk pada program bantuan sosial (bansos) yang dikirim langsung ke rekening kelompok tani. Sebagian lahan yang dijadikan areal sawah baru merupakan lahan hutan ringan, semak belukar yang tidak pernah ditanami minimal 20 tahun. Syaratnya asal ada sumber air," tambah Ahmad Mausul.

Berdasarkan data di Dinas Pertanian Tanjabtim, sedikitnya 13 ribu hektare lahan pertanian di daerah paling timur Provinsi Jambi itu beralihfungsi menjadi perkebunan sawit selama kurun waktu 10 tahun terakhir.

Pemerintah daerah setempat tengah berupaya mempertahankan 16.700  ribu hektare kawasan pertanian yang tersisa. Pada 2007 luas lahan pertanian padi di Tanjabtim mencapai 32.477 hektare dengan jumlah produksi mencapai 112.223 ton.

Meski ada peningkatan produksi pada 2008 sebesar 115.517 ton. Jumlah itu kembali menurun, pada 2009 yang hanya mencapai 113.483 ton produksi pertanian.

Seiring pesatnya komoditas perkebunan sawit dan karet di Tanjabtim, produksi pertanian terus menurun sejak 2009. Terendah pada 2011 luas kawasan pertanian hanya tersisa sekitar 29.700 hektare  dengan hasil produksi mencapai 104.011 ribu ton.

Tidak hanya padi, hasil pertanian jagung di Tanjabtim juga mengalami penurunan. Pada 2007, Tanjabtim mampu memproduksi jagung mencapai 2.855 ton dengan luas lahan 949 hektar.

Memasuki 2008, jumlah itu menurun dan hanya mencapai 2.646 ton. Penurunan terendah terjadi pada 2011 seiring menyusutnya kawasan pertanian di daerah itu yakni seluas 821 hektar dengan hasil produksi 2.499 ton.

Kemudian untuk tanaman kedelai, tercatat pada 2007 luas lahan mencapai 1.205 hektare dengan hasil produksi 1.642 ton.

Meski sempat terjadi kenaikan hingga 2010. Produksi kedelai Tanjabtim turun drastis pada 2011 yang hanya mencapai 1.298 ton dengan luas lahan tersisa 948 hektare.(Ant)

Pewarta:

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2012