Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi menyatakan, Jambi akan menjadi salah satu daerah sentra pengolahan fillet patin di Indonesia.
"Sesuai keputusan Kementrian Kelautan dan Perikanan, akan ada tiga provinsi di di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai sentra pengolahan fillet patin yakni Jambi, Kalimantan Barat dan Riau," ujar Kepala DKP Provinsi Jambi, Saipuddin di Jambi, Jumat.
Menurut dia, kebutuhan fillet patin di Indonesia sebelumnya banyak diimpor dari Vietnam. Namun, oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan, impor fillet patin kemudian dihentikan. Selanjutnya menunjuk tiga daerah tersebut sebagai sentra fillet patin dalam negeri.
Khusus di Jambi, kata dia, sentra pengolahan ikan patin untuk dijadikan fillet ada di Desa Kemingking, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi.
"Sesuai petunjuk Kementrian Kelautan dan Perikanan, disediakan lokasi tiga hektare dengan menggandeng pihak ketiga sebagai pengelolanya yakni PT Indo Maguro dan telah beroperasi satu bulan ini," jelasnya.
Bahkan, sentra pengolahan ikan patin ini akan menjadi yang pertama beroperasi di Indonesia, yang secara resmi akan diluncurkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutarjo yang dijadwalkan pada Sabtu (6/4).
Saipuddin mengatakan, harga ikan patin kolam di Jambi mencapai Rp11.000 perkilogram. Dengan adanya sentra pengolahan ikan patin di Jambi diharapkan menjadi angin segar bagi petani setempat untuk menjual produksi ikannya.
"Sentra produksi ikan ini akan ditingkatkan secara bertahap. Berdasarkan keterangan dari pihak perusahaan, apabila sudah lancar akan bisa memproduksi sekitar lima ton perhari fillet patin," ujarnya lagi.
Berdasarkan data di DKP Provinsi Jambi, produksi budidaya kolam ikan patin pada 2012 mencapai 24.827,4 ton. Sementara jumlah petani ikan budidaya di daerah ini pada 2012 tercatat mencapai 17.448 kepala keluarga.
"Mudah mudahan dengan adanya pengolahan patin ini setidaknya lebih mempermudah petani dalam menjual produksinya," tambah Saipuddin.(Ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2013