Jambi (ANTARA) - Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Pengembangan Teknologi Perikanan DKP Jambi Ahmad Fadlan, di Jambi Jumat.(ANTARA/Salwa/Nanang Mairiadi)
Jambi (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi mencatat sejak Januari hingga Juli 2023 atau selama semester I, jumlah produksi ikan sudah mencapai 2,5 ribu ton dan masih mengalami kekurangan lima puluh persen lagi untuk capai target pada tahun ini.
"Target produksi ikan di Provinsi Jambi sebanyak 5,8 ribu ton pada tahun ini dan untuk semester I, pihak DKP Jambi sudah mencapai 2,5 ribu ton dan masih ada enam bulan lagi untuk mencapai target tahun ini," kata Kepala Bidang Perikanan Budidaya dan Pengembangan Teknologi Perikanan DKP Jambi Ahmad Fadlan, di Jambi, Jumat.
Pada semester I total produksi ikan pada 2023 mencapai 2,5 ribu ton dan diharapkan pada semester II tahun ini bisa mencapai target hasil produksi ikan di Provinsi Jambi sebesar 5,8 ribu ton.
"Kita masih memiliki waktu untuk bisa mencapai target dari produksi perikanan budidaya pada 2023," kata Ahmad Fadlan.
Dengan mengandalkan lima kawasan kampung perikanan budidaya di Provinsi Jambi yaitu terletak di Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tanjungjabung Timur, Merangin dan Sungai Penuh diharapkan bisa terealisasikan target tersebut di tahun ini dan diharapkan petani budidaya ikan bisa menghasilkan produksi yang lebih besar lagi.
Untuk saat ini komoditi perikanan budidaya yang menjadi unggulan Jambi yaitu jenis ikan patin dan ikan nila, diharapkan dapat mendorong peningkatan hasil produksi para pembudidaya ikan di Provinsi Jambi.
Pada tahun ini Dinas Kelautan dan Perikanan juga telah memberikan bantuan kepada kelompok pembudidaya ikan atau (Pokdakan) dari sebelas kabupaten yang ada di Provinsi Jambi berupa bantuan benih ikan, pakan, keramba, kolam terpal bioflok, mesin cetak pangan dan alat-alat sarana budidaya lainnya untuk menunjang hasil produksi ikan di Provinsi Jambi.
"95 persen bantuan telah disalurkan kepada 65 kelompok budidaya ikan yang tersebar di sebelas kabupaten dan kota, serta pihak DKP Jambi juga telah memberikan pembinaan serta monitoring kesehatan ikan dan pengendalian penyakit ikan," kata Ahmad Faisal.
Selain itu ada juga gerakan pangan mandiri untuk mendorong para petani atau pembudidaya ikan dapat memproduksi pakan sendiri tanpa mengurangi kualitas sehingga menekan biaya produksi dan berharap dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan produksi ikan di Jambi.