Jambi (ANTARA Jambi) - Sedikitnya 500 kolam ikan di Kabupaten Batanghari, Jambi, belum dimanfaatkan secara optimal, kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi, Syaipudin.
"Ada sekitar 1.100 kolam ikan di Kabupaten Batanghari, namun baru 60 persen yang digarap, sisanya 40 persen atau sekitar 400-500 kolam belum digarap," ujar Syaipudin di Jambi, Senin.
Mahalnya harga pakan ikan diakuinya membuat petani enggan untuk melakukan budidaya ikan khususnya patin.
Namun demikian, kondisi itu bisa teratasi apabila rencana pembangunan pabrik pakan di Kabupaten Muarojambi bisa terealisasi.
Salah satu upaya yang akan dilakukan oleh Pemprov Jambi untuk menggenjot hasil produksi ikan ialah dengan membangun pabrik pakan ikan, karena kendala yang dihadapi petani patin ialah mahalnya harga pakan.
"Akan kami upayakan agar bisa dibangun pabrik pakan ikan yang lokasinya di Kabupaten Muarojambi," katanya.
Dengan adanya pabrik pakan di daerah akan bisa mengurangi selisih sekitar Rp3.000 dibanding harga pakan yang ada sekarang.
"Ini akan menguntungkan petani. Hasil pengolahan ikan patin petani bahannya bisa diolah menjadi pakan ikan," katanya.
Syaipul, salah satu petani ikan patin di Teluk Ketapang, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari mengatakan, keengganan pembudidaya ikan untuk membudidaya ikan patin karena selain mahalnya harga pakan juga sulitnya petani untuk menjual hasil perikanan yang ada.
"Selain itu, sebagian petani juga tidak memiliki lahan sendiri untuk budidaya ikan," katanya.(Ant)