Jambi (ANTARA Jambi) - Masih buruknya cuaca di perairan Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, memaksa sejumlah nelayan setempat tidak melaut, dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ada di antara mereka beralih profesi mencari pekerjaan lain.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) Husaini ketika dikonfirmasi, Minggu mengatakan, dalam empat pekan terakhir hasil tangkapan nelayan di daerahnya mengalami penurunan.
Berkurangnya hasil tangkapan nelayan tersebut dipengaruhi faktor alam, yang menurut kepercayaan para nelayan saat ini masih musim angin barat, yakni tidak aman jika melaut.
"Sekarang ini sedang musim angin barat, jadi memang hasil tangkapan nelayan agak berkurang. Sebagian dari nelayan itu tidak berani melaut," katanya.
Masih berlanjutnya musim angin barat ini tentunya berpengaruh pada perekonomian nelayan. Para nelayan terpaksa lebih memilih tidak melaut sampai usai musim angin barat.
Sambil menunggu, para nelayan memperbaiki kerusakan kecil pada jaring dan menambal sampan yang bocor. Bahkan beberapa nelayan terutama nelayan kecil untuk sementara waktu terpaksa putar haluan.
"Mereka terpaksa mencari kerja lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sampai berlalunya musim angin barat, misalnya menjadi tukang atau buruh bangunan," kata Husaini.
Kemungkinan dalam sepekan mendatang, nelayan sudah bisa melaut kembali karena sudah terjadi pergantian musim angin. Nelayan sudah merasakan datangnya angin tenggara, artinya sudah aman untuk melaut.
Menurunnya hasil tangkapan nelayan ini juga berdampak pada tingginya harga ikan laut, tambahnya.
Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berada di pesisir timur Provinsi Jambi merupakan dua daerah penghasil ikan, terutama ikan laut.(Ant)