Jambi (ANTARA Jambi) - Kantor Bahasa Provinsi Jambi akan menyajikan sebanyak sembilan bentuk tradisi lisan masyarakat Jambi sebagai wahana ekspresi dan apresiasi warisan kebudayaan masa lampau yang nyaris punah.

"Ini adalah salah satu upaya pelestarian terhadap berbagai bentuk warisan masa lampau dalam wujud tradisi lisan yang pernah hidup di Provinsi Jambi yang saat ini kondisinya nyaris punah. Kini kita hadirkan di tengah-tengah masyarakat untuk diparesiasi," kata Ketua Panitia Malam Apresiasi Tradisi Jambi Nukman di Jambi, Rabu.

Ia mengatakan, di antara kesembilan tradisi lisan yang akan ditampilkan dalam bentuk orisinal sebagaimana tradisi itu ditampilkan di masa lampau adalah Madu Amao dari Kota Sungaipenuh, Kunun dari Kerinci, Mantau dari Bangko, Krinok dari Bungo, Kolintang Perunggu dari Tanjabtim, Doak dari Sarolangun, dan lain sebagainya.

Kesembilan tradisi lisan tersebut akan ditampilkan secara bergantian selama tiga malam berturut-turut mulai dari 7-9 Mei di panggung terbuka Kantor Bahasa Provinsi Jambi (KBPJ).

Nukman menjelaskan, hingga saat ini kondisi tradisi-tradisi lisan yang telah diwariskan secara turun-temurun dalam kurun waktu ratusan tahun tersebut, semakin tergerus oleh kebudayaan masyarakat modern dan urban.

"Jambi memiliki puluhan bahkan mungkin ratusan bentuk tradisi lisan yang berbeda di setiap daerahnya, namun kini jumlah tersebut terus menyusut seiring perkembangan zaman, banyak di antaranya yang telah punah seiring dengan telah mangkatnya pelaku atau penutur," ujarnya.

Kebudayaan modern yang ditularkan oleh Barat memegang andil paling besar sebagai penyebab punahnya tradisi lisan di tengah masyarakat modern saat ini, karena tradisi yang dinilai kuno itu gagal mendapatkan pewaris ketika generasi muda sudah tidak tertarik lagi dengan tradisi.

"Karena itulah sebagai wujud perhatian, kita menggelar pertunjukan khusus ini agar apresiasi masyarakat Jambi bisa kembali pulih terhadap keberadaan tradisi masa lampau warisan nenek moyang tersebut, karena sejak dulu kekuatan kebudayaan Jambi adalah pada budaya lisan karena Jambi tidak memiliki budaya tulis selain dari Kabupaten Kerinci. Akar tradisi inilah yang ingin kita bangkitkan lagi nilai-nilainya," tegas Nukman.(Ant)

Pewarta: Yupnical

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014