Jambi (ANTARA Jambi) - Nabila, bocah berusia 4,5 tahun asal Desa Terjun Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat menderita penyakit Hydrocephalus (pembesaran organ kepala).

Anak kelima dari pasangan Kasmiah (38) dan Nagimin (46) yang hanya bekerja sebagai buruh tani ini, menderita hydrocephalus sejak berusia 25 hari.

Akibatnya, pertumbuhan tubuhnya terbilang lamban dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Layaknya bayi berusia enam bulan, kemana-mana Nabila selalu digendong sang ibu.

Meski telah mendapat penanganan medis, kondisi Nabila belum bisa dikatakan sembuh.

Kasmiah, ibu Nabila menunjukkan selang yang terpasang dan ditanam di bawah kulit sang anak, dengan posisi memanjang dari pelipis kanan, leher dada dan berakhir di perut dengan ujungnya menuju kantong kemih.

Fungsi selang tersebut untuk mengalirkan cairan di kepala ke saluran kencing sang anak.

Ditemui saat acara silaraturahim Gubernur Jambi Hasan Basri Agus dengan masyarakat di Desa Serdang, Kecamatan Betara, Kasmiah menjelaskan bahwa sang buah hati sudah menjalani operasi di salah satu rumah sakit di Lampung.

Namun karena kondisi keuangan yang tidak memadai, sampai saat ini Nabila belum pernah lagi mendapatkan penanganan medis.

"Biayanya terlalu besar. Sementara pendapatan suami yang hanya buruh tani hanya cukup buat makan sehari-hari," katanya.

Biaya untuk operasi pertama Nabila, Kasmiah mengaku menggunakan dana Jamkesmas. Operasi dilakukan saat anaknya berumur 1,5 bulan.

Sebagai tindak lanjut dari operasi pertama itu, setiap bulan, suami  mengambil obat di RSUD Daud Arief Tanjung Jabung Barat. Sedangkan bantuan dari Pemkab Tanjuabar untuk Nabila hanya diberi susu formula.

"Anak saya sering menderita kejang-kejang. Dalam sehari pasti ada kejangnya," kata Kasmiah sembari berharap adanya uluran tangan.(Ant)


Pewarta: Edison

Editor : Edy Supriyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2014