Pekanbaru (ANTARA Jambi) - Komandan satuan tugas kebakaran hutan dan lahan Provinsi Riau, Brigjen TNI Nurendi mengaku kecolongan dengan adanya kebakaran di Kota Pekanbaru.
"Kita memang kecolongan dengan adanya kebakaran lahan di Kecamatan Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. Tapi petugas gabungan berhasil mengendalikannya dengan cepat," kata Brigjen Nurendi yang juga menjabat sebagai Danrem 031/WB di Pekanbaru, Sabtu.
Selain mengaku kecolongan dengan adanya Karhutla di ibu kota Provinsi Riau tersebut, dirinya juga menyesalkan dengan kebakaran yang baru-baru ini terjadi di Kampar, wilayah yang berada tidak jauh dari Pekanbaru.
Pertengahan pekan ini, kebakaran lahan yang melanda sejumlah Provinsi Riau hingga ke pinggiran Kota Pekanbaru, tepatnya di Jalan Riau Ujung, Kecamatan Payung Sekaki. Seluas 8 hektar lahan di lokasi tersebut terbakar.
Sementara itu, kebakaran juga sempat terpantau di Rimbo Panjang, Kampar. Petugas gabungan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat yang diperkuat pengeboman air yang bergerak cepat dan berhasil mengendalikan kebakaran tersebut sebelum sempat meluas.
Ia mengatakan kebakaran lahan di Pekanbaru dan Kampar harus segera dikendalikan karena berpotensi mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Selama 2016 ini, Bandara bertaraf Internasional itu terbebas dari kelumpuhan. Hal itu berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang sering lumpuh akibat bencana kabut asap yang menyelimuti wilayah Riau.
Sementara itu, Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengatan Riau telah berhasil menekan angka Karhutla pada tahun ini.
"Agustus tahun lalu, Riau lumpuh akibat kabut asap. Bandara tidak berfungsi. Namun, tahun ini kita masih bisa menghirup udara segar," puji Pangdam kepada tim Satgas Karhutla Riau.
Namun, ia tetap meminta kepada Satgas Karhutla Riau terus meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Menurutnya, upaya pencegahan dengan sosialisasi harus lebih dimaksimalkan. Selain itu, upaya lainnya seperti penertiban terhadap pendatang yang membuka lahan dengan cara dibakar juga harus mulai dilakukan.
"Itu tugas kita bersama. Konsep-konsep pencegahan dimaksimalkan. Penertiban pendatang juga harus dilakukan agar tidak ada lagi kebakaran lahan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2016