Jakarta, Antarajambi.com - Bantuan beras dari pemerintah Indonesia yang
beberapa di antaranya telah dimasak menjadi nasi setelah sempat
disimpan di gudang penyimpanan di Cox's Bazar akhirnya sampai ke tangan
120.000 pengungsi Rohingya di Kamp Kutupalong, Bangladesh, pada Senin 18
September 2017.
"Bantuan beras telah didistribusikan di sejumlah titik kamp pengungsi, terutama kamp-kamp sementara Kutupalong 1 dan 2 dan Balukhali," kata Dubes RI untuk Bangladesh Rina Soemarno dalam siaran pers, Selasa.
Bantuan beras ini telah didistribusikan, terutama di kamp sementara Kutupalong 1 dan 2, dan kamp Balukhali.
Rina juga menyatakan relawan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) telah tiba di Dhaka untuk memulai memberikan dan menyalurkan bantuan kepada pengungsi dari Rakhine State di Bangladesh.
Kedatangan mereka bersamaan dengan 20 ton bantuan Indonesia yang terbaru sehingga total sudah 74 ton bantuan Indonesia sampai di Bangladesh.
"Seluruh bantuan dibawa bertahap dalam delapan sortie pengiriman dengan pesawat C-130 milik TNI AU,†kata Rina Soemarno.
Bantuan 20 ton yang baru tiba itu diangkut dua pesawat C-130 Hercules TNI AU yang kemudian disimpan terlebih dahulu di gudang Bandara Chittagong menunggu "customs clearance". Setelah itu dipindahkan ke gudang Pemerintah District Administration di Cox's Bazar untuk kemudian didistribusikan ke lokasi pengungsian.
Dalam keterangan tertulis KBRI Bangladesh itu, Additional Deputy Commisioner of Cox’s Bazar Mahidur Rahman menyatakan fokus penyaluran bantuan Senin kemarin itu hanya berupa beras dan dipusatkan di Kamp Kutupalong.
Total 74 ton bantuan kemanusiaan Indonesia sampai 18 September itu terdiri dari 30 ton beras, 14.000 unit selimut, 17.400 unit sarung, 2.490 paket makanan siap saji, 10 set generator listrik, 20 unit tenda besar, 10 unit tanki air fleksibel, 850 paket family kit, 900 paket pakaian, 1 ton gula pasir, 325 boks minyak goreng, dan 2.000 boks biskuit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017
"Bantuan beras telah didistribusikan di sejumlah titik kamp pengungsi, terutama kamp-kamp sementara Kutupalong 1 dan 2 dan Balukhali," kata Dubes RI untuk Bangladesh Rina Soemarno dalam siaran pers, Selasa.
Bantuan beras ini telah didistribusikan, terutama di kamp sementara Kutupalong 1 dan 2, dan kamp Balukhali.
Rina juga menyatakan relawan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) telah tiba di Dhaka untuk memulai memberikan dan menyalurkan bantuan kepada pengungsi dari Rakhine State di Bangladesh.
Kedatangan mereka bersamaan dengan 20 ton bantuan Indonesia yang terbaru sehingga total sudah 74 ton bantuan Indonesia sampai di Bangladesh.
"Seluruh bantuan dibawa bertahap dalam delapan sortie pengiriman dengan pesawat C-130 milik TNI AU,†kata Rina Soemarno.
Bantuan 20 ton yang baru tiba itu diangkut dua pesawat C-130 Hercules TNI AU yang kemudian disimpan terlebih dahulu di gudang Bandara Chittagong menunggu "customs clearance". Setelah itu dipindahkan ke gudang Pemerintah District Administration di Cox's Bazar untuk kemudian didistribusikan ke lokasi pengungsian.
Dalam keterangan tertulis KBRI Bangladesh itu, Additional Deputy Commisioner of Cox’s Bazar Mahidur Rahman menyatakan fokus penyaluran bantuan Senin kemarin itu hanya berupa beras dan dipusatkan di Kamp Kutupalong.
Total 74 ton bantuan kemanusiaan Indonesia sampai 18 September itu terdiri dari 30 ton beras, 14.000 unit selimut, 17.400 unit sarung, 2.490 paket makanan siap saji, 10 set generator listrik, 20 unit tenda besar, 10 unit tanki air fleksibel, 850 paket family kit, 900 paket pakaian, 1 ton gula pasir, 325 boks minyak goreng, dan 2.000 boks biskuit.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2017