Jambi, (Antaranews Jambi) - Kedutaan Besar Prancis melalui Atase Kerja sama Universitas IFI - Campus Prancis melakukan sosialisasi beasiswa di perguruan tinggi di Prancis kepada para dosen dan mahasiswa Universitas Jambi, Selasa.
Perwakilan Campus France Indri Novita Sari menjadi nara sumber pada pertemuan yang digelar di ruangan senat Universitas Jambi di kampus Unja Mendalo itu.
Selain itu dua orang dari Alliance Francaise Gabriela Barbara dan Ann Lise Mercier juga menyampaikan paparannya tentang iklim kuliah dan trik mendapatkan beasiswa di kampus perguruan tinggi di negara itu.
Baca juga: Enam mahasiswa ASEAN PPL di Jambi
Baca juga: Unja lepas enam peserta PPL ASEAN
"Untuk beasiswa di perguruan tinggi negeri di sana biayanya sangat murah karena 90 persen ditanggung oleh pemerintah Prancis, mahasiswa hanya membayar 10 persennya saja," kata Indri Novita.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gabriela dan Ann yang menyebutkan peluang untuk berkuliah di negara itu cukup besar dan difasilitasi oleh pemerintah. Dicontohkanya biaya kuliah bea siswa seorang mahasiswa untuk program doktor hanya membayar 10 persennya atau sebesar 360 EU saja.
Baca juga: Berstatus BLU Unja Tambah Anggaran Penelitian
Baca juga: Universitas Jambi wisuda 979 lulusan
Namun di sisi lain, biaya hidup di sana cukup tinggi bisa mencapai 600 EU hingga 650 EU per bulan, atau lebih mahal ketimbang biaya kuliah di sana.
"Biaya kuliah 360 EU tersebut sudah termasuk dengan asuransi selama berkuliah di sana, hanya memang biaya hidup di sana cukup signifikan," katanya.
Selain itu, persyaratan utama bea siswa ke Prancis adalah memiliki sertifikat berbahasa Prancis baik itu sertifikat B1 maupun B2. Pasalnya dari seribu program studi yang ada di sana menggunakan pengantar bahasa Prancis.
Pada kegiatan itu, hadir Wakil Rektor IV Unja, dekan, kepala prodi serta sejumlah dosen Unja. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Atase Kerjasama Universitas IFI Kedutaan Besar Prancis dan UPT Layanan Internasional Unja.***
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018
Perwakilan Campus France Indri Novita Sari menjadi nara sumber pada pertemuan yang digelar di ruangan senat Universitas Jambi di kampus Unja Mendalo itu.
Selain itu dua orang dari Alliance Francaise Gabriela Barbara dan Ann Lise Mercier juga menyampaikan paparannya tentang iklim kuliah dan trik mendapatkan beasiswa di kampus perguruan tinggi di negara itu.
Baca juga: Enam mahasiswa ASEAN PPL di Jambi
Baca juga: Unja lepas enam peserta PPL ASEAN
"Untuk beasiswa di perguruan tinggi negeri di sana biayanya sangat murah karena 90 persen ditanggung oleh pemerintah Prancis, mahasiswa hanya membayar 10 persennya saja," kata Indri Novita.
Hal senada juga diungkapkan oleh Gabriela dan Ann yang menyebutkan peluang untuk berkuliah di negara itu cukup besar dan difasilitasi oleh pemerintah. Dicontohkanya biaya kuliah bea siswa seorang mahasiswa untuk program doktor hanya membayar 10 persennya atau sebesar 360 EU saja.
Baca juga: Berstatus BLU Unja Tambah Anggaran Penelitian
Baca juga: Universitas Jambi wisuda 979 lulusan
Namun di sisi lain, biaya hidup di sana cukup tinggi bisa mencapai 600 EU hingga 650 EU per bulan, atau lebih mahal ketimbang biaya kuliah di sana.
"Biaya kuliah 360 EU tersebut sudah termasuk dengan asuransi selama berkuliah di sana, hanya memang biaya hidup di sana cukup signifikan," katanya.
Selain itu, persyaratan utama bea siswa ke Prancis adalah memiliki sertifikat berbahasa Prancis baik itu sertifikat B1 maupun B2. Pasalnya dari seribu program studi yang ada di sana menggunakan pengantar bahasa Prancis.
Pada kegiatan itu, hadir Wakil Rektor IV Unja, dekan, kepala prodi serta sejumlah dosen Unja. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Atase Kerjasama Universitas IFI Kedutaan Besar Prancis dan UPT Layanan Internasional Unja.***
Editor : Syarif Abdullah
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2018