Lebih dari 60 ribu merchant di Provinsi Jambi tercatat sudah menggunakan QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standartd.
Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat, dalam rangka implementasi QRIS sampai Desember 2020 telah tercatat 60.355 merchant di Provinsi Jambi. Adapun pangsa jumlah merchant pengguna QRIS di Jambi adalah 1,04 persen dari total merchant nasional atau seebsar 6,81 persen dari total jumlah merchant di wilayah Sumatera.
Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution di Jambi, Selasa, menjelaskan Kota Jambi memiliki jumlah merchant pengguna QRIS terbanyak di Provinsi Jambi. Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Bungo dan Sarolangun.
Sampai Desember 2021 merchant QRIS di Kota Jambi sebanyak 30.342 merchant sedangkan Bungo dan Sarolangun masing-masing sebanyak 6.341 merchant di Bungo dan 5.255 merchant di Sarolangun.
”Untuk meningkatkan jumlah akumulasi merchant sekaligus mengembangkan implementasi QRIS di provinsi Jambi , BI terus berkordinasi dengan seluruh penyelenggara jasa system pembayaran (PJSP) berizin QRIS dan stakeholder lainnya yaitu Pemda dan instansi vertikal juga pers di Jambi agar dapat saling berkontribusi untuk memaksimalkan proses akuisisi merchant QRIS di Jambi,” jelasnya.
Sebelumnya dalam rangka mengakselerasi digitaliasi ekonomi, Bi telah meluncurkan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran digital yang diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019. Sejak diluncurkan, telah terjadi tren peningkatan baik dari sisi volume dan nominal transaksi maupun dari sisi jumlah merchant secara nasional.
Perluasan akseptasi QRIS di Provinsi Jambi juga menunjukkan perkembangan yang positif tercermin dari peningkatan jumlah merchant pengguna QRIS yang terus meningkat hingga bulan Januari 2021.
“Pencapaian target implementasi QRIS sangat bermanfaat untuk mendorong akselerasi digitalisasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi untuk mewujudkan sistem pembayaran yang bersifat contactless yang 'Cemumuah' yaitu cepat, mudah, murah, aman, dan handal dalam bertransaksi,” ungkapnya.
Dalam rangka mencapai target tersebut sekaligus mengembangkan implementasi QRIS di Provinsi Jambi, Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya di antaranya adalah melakukan survei QRIS serta mengadakan Focus Group Discussion bersama rekan PJSP berizin QRIS di Provinsi Jambi sebagai langkah awal untuk mengumpulkan informasi strategis dan menentukan langkah pengembangan QRIS lebih lanjut.
Selain itu, saat ini, Bank Indonesia sedang melakukan mapping daerah tujuan untuk diselenggarakannya sosialisasi dan edukasi mengenai QRIS. Hal ini kami lakukan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan QRIS di Provinsi Jambi secara lebih merata.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021
Bank Indonesia Provinsi Jambi mencatat, dalam rangka implementasi QRIS sampai Desember 2020 telah tercatat 60.355 merchant di Provinsi Jambi. Adapun pangsa jumlah merchant pengguna QRIS di Jambi adalah 1,04 persen dari total merchant nasional atau seebsar 6,81 persen dari total jumlah merchant di wilayah Sumatera.
Kepala Kantor Bank Indonesia Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution di Jambi, Selasa, menjelaskan Kota Jambi memiliki jumlah merchant pengguna QRIS terbanyak di Provinsi Jambi. Selanjutnya diikuti oleh Kabupaten Bungo dan Sarolangun.
Sampai Desember 2021 merchant QRIS di Kota Jambi sebanyak 30.342 merchant sedangkan Bungo dan Sarolangun masing-masing sebanyak 6.341 merchant di Bungo dan 5.255 merchant di Sarolangun.
”Untuk meningkatkan jumlah akumulasi merchant sekaligus mengembangkan implementasi QRIS di provinsi Jambi , BI terus berkordinasi dengan seluruh penyelenggara jasa system pembayaran (PJSP) berizin QRIS dan stakeholder lainnya yaitu Pemda dan instansi vertikal juga pers di Jambi agar dapat saling berkontribusi untuk memaksimalkan proses akuisisi merchant QRIS di Jambi,” jelasnya.
Sebelumnya dalam rangka mengakselerasi digitaliasi ekonomi, Bi telah meluncurkan QRIS sebagai salah satu kanal pembayaran digital yang diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019. Sejak diluncurkan, telah terjadi tren peningkatan baik dari sisi volume dan nominal transaksi maupun dari sisi jumlah merchant secara nasional.
Perluasan akseptasi QRIS di Provinsi Jambi juga menunjukkan perkembangan yang positif tercermin dari peningkatan jumlah merchant pengguna QRIS yang terus meningkat hingga bulan Januari 2021.
“Pencapaian target implementasi QRIS sangat bermanfaat untuk mendorong akselerasi digitalisasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi untuk mewujudkan sistem pembayaran yang bersifat contactless yang 'Cemumuah' yaitu cepat, mudah, murah, aman, dan handal dalam bertransaksi,” ungkapnya.
Dalam rangka mencapai target tersebut sekaligus mengembangkan implementasi QRIS di Provinsi Jambi, Bank Indonesia telah melakukan berbagai upaya di antaranya adalah melakukan survei QRIS serta mengadakan Focus Group Discussion bersama rekan PJSP berizin QRIS di Provinsi Jambi sebagai langkah awal untuk mengumpulkan informasi strategis dan menentukan langkah pengembangan QRIS lebih lanjut.
Selain itu, saat ini, Bank Indonesia sedang melakukan mapping daerah tujuan untuk diselenggarakannya sosialisasi dan edukasi mengenai QRIS. Hal ini kami lakukan untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan QRIS di Provinsi Jambi secara lebih merata.
COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021