Kalangan milenial di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi memanfaatkan limbah rumah tangga untuk mengembangkan budi daya tanaman sayur dengan sistem hidroponik.

"Limbah rumah tangga yang dimanfaatkan seperti galon minyak sayur kemasan lima liter untuk media tanaman sayuran hidroponik," kata petani sayur hidroponik di Batanghari Robi Saputra di Batanghari, Selasa.

Memanfaatkan limbah rumah tangga bisa menekan biaya pertanian dengan sistem hidroponik. Di mana pada umumnya pertanian dengan sistem hidroponik tersebut menggunakan paralon ukuran empat inci.

Dengan menggunakan limbah rumah tangga tersebut kualitas sayuran yang di hasilkan sama saja dengan media tanam paralon. Karena yang berbeda hanya media tanam yang digunakan.

Selain itu, menurut Robi pertanian dengan sistem hidroponik lebih menarik minat milenial karena tidak membutuhkan lahan yang luas. Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, pertanian dengan sistem hidroponik sudah dapat dilakukan.

"Sebelum menggunakan media tanaman limbah rumah tangga kita sempat menggunakan pipa, namun karena keterbatasan biaya kita coba berinovasi dengan menggunakan limbah rumah tangga," kata Robi Saputra.

Jenis sayuran yang di tanaman sama dengan pertanian hidroponik pada umumnya, diantaranya sayur pakcoy, sawi, selada, bayam dan beberapa jenis sayuran lainnya.

Setiap hari, Robi dapat memproduksi 50 kilogram hingga 100 kilogram sayuran hidroponik. Sayuran tersebut di jual ke pasar tradisional dan di jual ke supermarket yang ada di wilayah Jambi.

Tidak hanya di jual ke pasar, namun masyarakat juga dapat membeli langsung ke lokasi pertanian hidroponik dan memilih sendiri sayuran di media tanam.

Pemerintah Kabupaten Batanghari mendorong petani milenial di daerah itu untuk mengembangkan teknologi pertanian. Di mana di masa pandemi COVID-19 saat ini sektor pertanian merupakan sektor yang terus tumbuh karena kebutuhan pangan yang terus meningkat.

"Petani milenial itu petani muda yang tangguh, cerdas dan memiliki kreatifitas, kita mendorong usaha pertanian petani-petani muda di Kabupaten Batanghari berskala bisnis," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Batanghari A Pane.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Batanghari memiliki program magang ke Jepang yang di peruntukan khusus bagi petani milenial. Melalui program tersebut di harapkan petani-petani muda di Batanghari memiliki motivasi yang tinggi untuk mengembangkan teknologi pertanian di daerah itu.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Batanghari berharap petani di Kabupaten Batanghari dapat meningkatkan produksi tanaman pangan di masa pandemi COVID-19 karena permintaan hasil pertanian tanaman pangan terus meningkat.

Pewarta: Muhammad Hanapi

Editor : Syarif Abdullah


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2021