Sembilan anak yang menjadi korban pelecehan di Kota Jambi, Provinsi Jambi, yang sempat menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Sentra Alyatama sudah pulang ke rumah masing-masing.  

Kepala Sentra Alyatama Viking Rizarta di Jambi, Minggu, mengatakan sembilan anak tersebut sudah pulang ke rumah masing-masing atas keinginan sendiri dan orangtua ingin anaknya kembali kepada keluarga.

"Ada sembilan anak di Sentra Alyatama dan semua sudah pulang atas keinginan sendiri," katanya.

Ia mengatakan pihaknya menyediakan berbagai fasilitas belajar dan bermain dan pendampingan untuk anak-anak tersebut. Mereka juga memberikan pemahaman kepada orangtua terkait pentingnya rehabilitasi yang dilakukan tersebut. 

Akan tetapi, pihak orangtua tetap ingin membawa anaknya pulang ke rumah. 

Meski berharap anak-anak bisa menjalani proses rehabilitasi lebih lama, Viking mengaku pihaknya tidak bisa memaksa untuk menahan anak-anak tersebut menjalani rehabilitasi di Alyatama.

Kepulangan anak-anak itu, kata dia, dilakukan secara bertahap mulai dari pekan lalu. 

Viking menegaskan, Sentra Alyatama masih memberikan pendampingan kepada anak-anak hingga kasus tersebut selesai. 

Ia juga sudah menyampaikan kepada orangtua agar berkoordinasi dengan Sentra Alyatama.

Jika nantinya para anak dan orangtua jika merasa tidak aman maka dapat kembali ke Sentra Alyatama Jambi.

Hingga saat ini, kata dia, tidak ada pengaduan dari orangtua dan anak-anak setelah mereka kembali ke rumah masing-masing.

Berdasarkan informasi yang didapatkannya, saat ini semua anak-anak tersebut sudah kembali menjalani aktivitas bersekolah seperti biasa.

Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas  Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Provinsi Jambi Asi Noprini mengatakan seharusnya anak-anak tersebut masih menjalani proses rehabilitasi di Sentra Alyatama,agar trauma yang dialami bisa berkurang.
 
Selain itu, jika anak-anak tidak lagi berada di balai rehabilitasi akan menyulitkan proses pendampingan dan pemulihan trauma para korban. 

"Kami sudah memberi penjelasan, tapi mereka tetap berkeras ya kami tidak bisa memaksa, " kata dia.

 Meski anak-anak tersebut tidak lagi menjalani rehabilitasi di Sentra Alyatama, tapi pihak Alyatama dan UPTD PPA tetap melakukan pendampingan terhadap para korban. 

Sebelumnya, beberapa anak korban  dugaan pelecehan seksual di Jambi menjalani rehabilitasi trauma di Sentra Alyatama pada 7 Februari 2022. Selama di Sentra Alyatama anak-anak tersebut menjalani sekolah secara online dan mendapatkan pendampingan dari balai rehabilitasi.
 

Pewarta: Tuyani

Editor : Dolly Rosana


COPYRIGHT © ANTARA News Jambi 2023