Jambi (ANTARA Jambi) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai batu bara bisa membantu warga Jambi untuk menggantikan fungsi minyak tanah sebagai bahan bakar memasak.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jambi, Warasdi di Jambi, Rabu mengatakan, masyarakat khsusnya di pedesaan yang selama ini tergatung pada minyak tanah untuk memasak, kini kian sulit, karena harganya mencapai Rp10 ribu/liter.
"Sementara menggunakan gas LPG konversi minyak tanah tersebut, selain belum seluruhnya terealisasi, sebagian besar masih takut terjadinya ledakan," katanya.
Ia mengatakan, Provinsi sebagian besar daerahnya penghasil batu bara, yang juga sudah diolah dan ditambang oleh investor dalam dan luar negri.
Batu bara yang melimpah itu bisa diolah menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, dan itu sangat membantu warga.
Pemerintah dan instansi terkait tinggal bekerja sama dengan pihak ketiga merancang bentuk kompor dan cara menggunakan briket tersebut.
Ia menyebutkan, kondisi masyarakat, terutama di pedesaan kini sangat memprihatinkan, ketergantungan mereka dengan minyak tanah masih sangat tinggi.
Untuk mendapatkan minyak masyarakat sangat kesulitan, kalau pun ada harganya sangat mahal dan tidak terjangkau mencapai Rp10 ribu/liter.
Pemerintah dan instansi terkait perlu memikirkan untuk memproduksi briket tersebut, agar masyarakat menengah ke bawah bisa terbantu sebagai pengganti minyak tanah selain gas.
"Briket akan mudah dan murah didapat jika diproduksi, karena tujuh kabupaten di Provinsi Jambi memiliki mkandungan bata bara yang cukup besar," kata Warasdi.(T.M037)
Briket batubara bisa ganti fungsi minyak tanah
Rabu, 14 Maret 2012 17:53 WIB
.....menggunakan gas LPG konversi minyak tanah, sebagian besar masih takut terjadi ledakan.....