Jambi, (ANTARA Jambi) - Badan jembatan penghubung di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi terancam putus sehingga jika hal itu terjadi, dikhawatirkan akan melumpuhkan ekonomi masyarakat setempat.
Kepala Desa Catur Rahayu, Banu Asrori mengatakan, bangunan jembatan satu satunya dan sebagai penghubung masyarakat setempat nyaris roboh akibat jarang diperbaiki maupun karena banyaknya kendaraan pengangkut sawit yang melintas.
"Jika kondisi ini terus dibiarkan, saya khawatir bisa melumpuhkan ekonomi masyarakat di desa kami. Mengingat jembatan ini merupakan akses satu satunya untuk distribusi ekonomi masyarakat di daerah ini," ujarnya di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Minggu.
Menurut dia, akibat kerusakan jembatan itu, sebagian besar petani di daerah itu terpaksa mengeluarkan biaya berlipat saat akan menjual hasil perkebunan.
"Sebagian petani kami adalah pekebun sawit, biasanya untuk panen lima ton bisa sekali angkut. Namun karena jembatan rusak terpaksa harus dilansir tiga kali, akibatnya biaya angkut menjadi bertambah tiga kali lipat," katanya.
Kondisi yang sama juga terjadi bagi kebutuhan warga lainnya. Warga terpaksa mengeluarkan biaya lebih dari biasanya untuk keperluan bahan bangunan maupun lainnya akibat kondisi jembatan yang rusak itu.
Atas kondisi itu, Banu sangat berharap Pemkab Tanjabtim bisa segera melakukan pengecekan dan perbaikan atas kondisi jembatan tersebut.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Peltu) Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Tanjabtim, Mahmulis mengatakan, perbaikan infrastruktur termasuk jembatan merupakan prioritas utama di daerah itu.
"Hanya saja, karena keterbatasan anggaran, proses pembangunan dan perbaikan infrastruktur ini dilakukan secara bertahap. Pembangunan ini juga kami upayakan yang berkualitas, cepat dan merata. Termasuk yang ada di Kecamatan Dendang," katanya.(T.KR-BS)
Jembatan penghubung di Tanjabtim nyaris putus
Senin, 11 Juni 2012 7:34 WIB
.....jembatan satu satunya dan sebagai penghubung masyarakat setempat nyaris roboh akibat jarang diperbaiki maupun karena banyaknya kendaraan pengangkut sawit yang melintas......