Jakarta (ANTARA Jambi) - Tiga mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang berhasil mengembangkan ekstrak kulit manggis dan sawo untuk menurunkan kadar gula darah pada tubuh penderita diabetes melitus.
Menurut siaran pers Universitas Dipenogoro yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, ketiga mahasiswa dari program studi D3 Teknik Kimia itu adalah Isabel Triesty, Aprisal Setyo dan Novia Nurul.
Melalui penelitian tentang khasiat ekstrak kulit manggis dan sawo itu, mereka meraih juara harapan III dalam Lomba Karya Tulis Inovatif Mahasiswa (LKTIM) yang diadakan Dinas Pendidikan Jawa Tengah.
Isabel Triesty mengatakan, kombinasi ekstrak kulit manggis dan sawo dapat menurunkan kadar gula darah tubuh karena mengandung antioksidan tinggi. Antioksidan dapat digunakan untuk memperbaiki insulin dalam tubuh yang rusak.
Ia berharap karya mereka itu dapat menjadi obat herbal yang dapat dijangkau masyarakat luas, terutama dari kalangan tidak mampu, sebab penyakit diabetes melitus juga menyerang masyarakat kurang mampu.
Dengan adanya ekstrak kulit manggis dan sawo, obat herbal untuk penderita diabetes melitus dapat dibuat dengan biaya yang murah tapi memiliki khasiat yang tidak kalah dengan obat dari apotek.
Ia mengatakan, angka orang meninggal di Indonesia yang disebabkan oleh diabetes melitus cukup tinggi. Karena itu ia bercita-cita dapat menerapkan karyanya itu pada penderita diabetes melitus dan menginspirasi generasi muda Indonesia yang lain.
Menurut dia, masyarakat biasanya mengonsumsi buah manggis hanya daging buahnya saja, sementara kulitnya dibuang. Padahal, ternyata kulit manggis yang biasa dibuang itu memiliki khasiat tinggi.
Oleh karena itu, ia berharap karyanya itu juga bisa mendorong pemanfaatan kulit manggis untuk hal yang bermanfaat sehingga mengurangi limbah.(Ant)