Jambi (ANTARA Jambi) - Bupati Sarolangun, Jambi, Cek Endra menargetkan dalam waktu tiga tahun ke depan, Kabupaten Sarolangun mampu menjadi daerah swasembada pangan serta tidak mengalami ketergantungan pangan dari pasaran luar.
Menurut Bupati di Sarolangun, kondisi agraria dan pertanian Sarolangun sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian serta perkebunan.
"Hal ini perlu menjadi prioritas ditunjang dengan optimalisasi program pemberian bantuan bibit. Mulai dari bibit cabe, sawit, padi hingga bantuan karet," ujarnya.
Ia minta agar para petani di daerahnya mampu menggarap lahan pertanian semaksimal mungkin serta berpartisipasi aktif dalam kelompok tani sehingga nantinya mudah memperoleh bantuan dari pemerintah baik bantuan penyuluhan, pendampingan hingga bantuan bibit.
"Para petani harus merawat dan mengolah lahan. Jangan tergiur untuk menjual tanah dan lahan kepada perusahaan maupun perorangan," ujarnya.
Cek Endra juga menilai, prospek pengembangan pangan di Sarolangun sangat besar dan jika dikelola dengan baik, Sarolangun dapat menjadi sentra pangan dan peternakan di Provinsi Jambi.
Terwujudnya swasembada pangan juga akan berimbas pada peningkatan ekonomi serta kesejahteraan para petani di kabupaten berjuluk "Bumi Sepucuk Adat Serumpun Pseko" ini.
Bupati juga minta agar Badan Penyuluh Pertanian dan Perkebunan (BP3) Sarolangun tanggap dan merespon setiap keluhan para petani. BP3 juga dituntut untuk mampu membuka kelompok tani di kecamatan, terutama kecamatan yang memiliki histografi geografis alam yang mendukung seperti Kecamatan Limun, Cermin Nan Gedang dan Kecamatan Batang Asai.
"Selama ini kita masih memasok sayur-sayuran dari luar daerah, kalau ini kita kembangkan di seluruh kecamatan di Sarolangun, saya yakin tidak perlu mendatangkan sayur dari luar Sarolangun," katanya.
Cek Endra juga mengajak seluruh petani di Sarolangun agar bisa memanfaatkan lahan yang ada. Diyakini, jika mampu digarap dengan baik maka swasembada pangan bisa terwujud.(Ant)