Jakarta (ANTARA Jambi) - Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta adanya penyelidikan atas kebakaran gedung utama Sekretariat Negara yang terbakar pada Kamis sore.
"Tentu nanti Presiden akan meminta adanya penyelidikan atas kebakaran tersebut," kata Julian saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis petang.
Julian mengatakan, saat kebakaran terjadi Presiden telah meminta agar kebakaran segera diatasi.
Ia juga menjelaskan, tidak ada arsip-arsip maupun dokumen penting yang ikut terbakar dalam kebakaran tersebut.
Menurut Julian, arsip-arsip dan dokumen tersebut disimpan di lantai dua, namun begitu kebakaran di lantai 3 terjadi, arsip-arsip tersebut langsung dievakuasi.
"Sudah dievakuasi semua dokumen yang penting, dari sisi dokumen hal-hal penting lainnya tidak terbakar oleh api, namun memang terdapat beberapa arsip yang terkena air sebagai akibat usaha pemadaman," katanya.
Kebakaran diduga berasal dari lantai gedung tersebut. "Lantai tiga tersebut hanya berisi ruang untuk sidang dan ruang rapat," katanya.
Api telah dapat dikendalikan sehingga tidak merembet ke lantai dua dan satu gedung tersebut.
Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurut Julian memantau pemadaman kebakaran di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, di lantai enam gedung Wisma Negara setelah sebelumnya sempat mendekati gedung tersebut.
Gedung Utama Sekretariat Negara, sekitar pukul 17.00 WIB terbakar dan melalap keseluruhan bagian gedung tersebut hingga menyentuh atap genteng.
Wartawan ANTARA dari lokasi, di Jakarta, Rabu, melaporkan lokasi gedung yang kebakaran berdampingan dengan Istana Negara dan bahkan bisa dikatakan berdempetan.
Setelah berlangsung sekitar 15 menit dilakukan upaya pemadaman, melalui pipa, dan selang hidran yang berada di sekitar gedung yang terbakar, disamping sejumlah mobil pemadam kebakaran ikut membantu memadamkan.
Di saat bersamaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedang mengadakan Rapat Kabinet Terbatas.
Sementara itu, Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan, penyebab kebakaran yang terjadi di gedung utama Sekretariat Negara masih diselidiki.
"Kita belum tahu, tunggu saja pemadamannya. Saya belum mau berkomentar apa-apa," kata Djoko.
Saat ini pihaknya masih berkonsentrasi pada upaya pemadaman dan meminta semua pihak tidak berpikiran terlalu jauh mengenai penyebab kebakaran.
"Enggak, kita konsentrasi pemadaman dulu, jangan sejauh itu, jangan negatif dulu," katanya.
Gedung utama Kementerian Sekretariat Negara tempat Menteri Sekretaris Negara berkantor, terbakar pada Kamis sore sekitar pukul 17.00 WIB. Lebih dari lima mobil pemadam kebakaran masih berupaya memadamkan kebakaran.(Ant)