Jambi (ANTARA Jambi) - Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Jambi Adi Triono, mengatakan, dua siswa di kota itu dilaporkan membuat permohonan agar dapat mengikuti UN di tahanan.
Menurut Triono, yang juga Ketua Panitia UN 2013 saat ditanya di Jambi, Kamis, permohonan tersebut dilayangkan pihak sekolah dan orang tua yang bersangkutan, karena dua siswa tersebut sedang dalam proses hukum, dan besar kemungkinan ditahan saat pelaksanaan UN, 15 April mendatang.
"Mereka (sekolah dan orang tua siswa, red) datang dan membuat laporan serta meminta petunjuk, bagaimana mekanisme pelaksanaan UN di tahanan, sebab besar kemungkinan dua siswa itu akan ditahan saat UN berlangsung," ujarnya.
Pihaknya bisa melaksanakan UN di tahahan asalkan ada keterangan resmi dari pihak kepolisian atau institusi yang menahan siswa itu, bahwa benar yang bersangkutan harus ujian di tahanan.
Setelah ada surat keterangan, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan panitia UN agar dapat mengirimkan berkas soal UN ke tempat siswa tersebut ditahan.
Mengenai lokasi ujian, Adi mengatakan tergantung komunikasi antara pihak sekolah dengan institusi tempat siswa ditahan, seperti lembaga pemasyarakatan (Lapas) atau kepolisian.
"Intinya siswa bisa ikut ujian dimana saja, selagi benar ada persoalan yang membuat dia tidak bisa mengikuti ujian di sekolah, namun harus disertakan keterangan resmi dari institusi," katanya.
Yang lebih penting adalah siswa tersebut masih tercatat dan diakui sebagai peserta didik di sekolah asalnya.
"Jika ujiannya di Lapas atau di kantor polisi, pengawas akan datang ke sana. Bisa juga, kalau ada izin dan dengan pengawalan petugas, ujiannya di sekolah. Tentu ini dengan jaminan pihak sekolah," kata Adi.
Adi mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan terhadap siswa-siswa peserta UN di Kota Jambi, apakah ada yang bermasalah atau tidak.
"Sejauh ini laporan yang masuk baru dua itu saja," katanya namun Triono tidak menjelaskan kasus yang melilit dua siswa yang akan ujian di tahanan tersebut.
Namun, keduanya siswa laki-laki, dan merupakan siswa SMP dan SMA di Kota Jambi.
Ditanya soal kemungkinan adanya siswi yang hamil sebagai peserta UN, Triono mengatakan, sampai hari ini beum ada laporannya.
"Belum ada laporan, namun sesuai instruksi Kemendikbud, siswi hamil tetap bolah ikut ujian, selagi masih tercatat sebagai siswi di sekolahnya," tambahnya.(Ant)