Jambi (ANTARA Jambi) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, pada tahun ini akan melakukan studi "Environmental Health Risk Asessment" (EHRA) atau penilaian risiko kesehatan lingkungan.
Studi EHRA tersebut bertujuan untuk mendapatkan gambaran fasilitas sanitasi dan perilaku yang beresiko terhadap kesehatan berdasarkan data primer, kata Kepala Bidang P3PL, Dinas Kesehatan Tanjung Jabung Timur Jaipatul Aswar, Selasa.
Ia mengatakan, studi tersebut bertujuan untuk mendapatkan data-data terkait kondisi sanitasi dan perilaku, dan akan dilakukan bersama intansi terkait lainnya.
"Saat ini kita masih dalam tahap persiapan. Tim pengawas survei yang terdiri dari intasi terkait sudah dibentuk dan akan dilanjutkan dengan pelatihan bagi supervisor dan kader di lapangan," katanya.
Manfaat dari survei ini akan digunakan sebagai salah satu bahan untuk menyusun buku putih sanitasi dan penyusuan strategi sanitasi kabupaten (SSK).
Survei ini dilakukan di seluruh desa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan mengambil 40 sampel rumah tangga yang terpilih.
Ada beberapa kreteria penilaian yang dilakukan, di antaranya soal air minum rumah tangga, jamban, limbah rumah tangga drainase dan sampah terprilaku hidup bersih dan sehat, kata Jaipatul.
"Kita sangat mengharapkan dukungan masyarakat dalam memberikan data-data yang benar sehingga nantinya setelah dilakukan entri data dan analisa dapat menghasilkan data yang akurat sehingga penyusunan strategi sanitasi kabupaten benar-benar akurat," jelasnya.
Setelah dilakukannnya survei dan entri data, kegiatan EHRA dilanjutkan dengan penyusunan buku putih yang dilakukan melalui seminar.
Selain dukungan dari masyarakat dengan memberi data yang benar dan akurat, dukungan dari pihak lain juga sangat penting, karena studi ini sangat berhubungan erat dengan semua pihak.
Para kader kesehatan lingkungan yang akan melakukan survei di lapangan nantinya akan didampingi oleh suverpisor yang ada di setiap kecamatan yang bertujuan untuk memantau pengambilan data.
"Survei ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari semua pihak, baik pihak desa atau kelurahan, kecamatan, dan masyarakat. Dengan adanya data ini nantinya dapat disusun buku putih dan strategi sanitasi kabupaten berdasarkan pendekatan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman," tambahnya.(Ant)